Ahad 15 Feb 2015 15:26 WIB

Polisi Tembak Mati Pelaku Penembakan Kopenhagen

Rep: c84/ Red: Esthi Maharani
Terduga pelaku penembakan Copenhagen yang terekam CCTV,Sabtu (14/2)
Foto: Reuters
Terduga pelaku penembakan Copenhagen yang terekam CCTV,Sabtu (14/2)

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Kepolisi Denmark mengatakan telah menembak mati seorang pria yang diduga sebagai pelaku penembakan dalam sebuah seminar penistaan agama yang dilakukan di sebuah kafe dan juga di dekat sinagog, Kopenhagen, Denmark.

Seorang penyidik, Joergen Skov mengatakan penyelidikan awal mengatakan tidak ada yang menunjukkan ada orang bersenjata lainnya yang terlibat dalam penembakan yang menewaskan dua orang dan melukai lima polisi tersebut.

Namun, kepolisian setempat belum mengkonfirmasi apakah serangan yang terjadi di kedua tempat itu saling berkaitan. Dalam kedua penembakan tersebut, pelaku dilaporkan melarikan diri.

"Kami mencari dua pelaku," kata juru bicara polisi Allan Wadsworth-Hansen kepada wartawan.

Dua jam kemudian, polisi mengumumkan mereka telah menembak dan membunuh seorang pria yang  menembaki polisi di dekat stasiun kereta api dan sedang menyelidiki apakah pria tersebut merupakan pelaku dari penembakan di kafe dan sinagog.

Dalam pernyataannya, tidak ada polisi yang terluka dalam baku tembak tersebut.

Insiden pertama terjadi pada Sabtu (14/2) pukul 16.00 waktu setempat. Kepolisian Denmark mengatakan pelaku menggunakan senjata otomatis untuk menembak melalui jendela kafe yang sedang menggelar seminar tentang kebebasan berekspresi setelah serangan di Paris lalu.

Seorang pria berusia 55 tahun yang menghadiri acara tersebut dilaporkan tewas, sementara tiga polisi terluka.

Lars Vilks, seorang seniman Swedia yang telah menghadapi berbagai ancaman kematian karena membuat karikatur Nabi Muhammad, adalah salah satu pembicara utama pada acara tersebut. Ia langsung diamankan oleh pengawalnya usai insiden tersebut.

Vilks yakin serangan tersebut ditujukan kepadanya. "Apa ada motif lain ? Itu mungkin terinspirasi oleh Charlie Hebdo," katanya,

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement