Selasa 24 Jan 2017 10:08 WIB

Trump Dianggap Sebagai Sahabat Sejati Israel

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Agus Yulianto
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON - Seorang pejabat senior Israel menganggap Presiden AS terpilih Donald Trump sebagai sahabat sejati Israel di Gedung Putih. Terlebih setelah adanya perbincangan via telepon antara Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Negara kami sangat senang dengan pemerintahan baru," kata Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely, dikutip dari the Independent, Selasa (24/1).

Berbicara di Radio BBC pada program 4’s Today Senin (23/1) kemarin, Hotovely menyatakan, bahwa bahwa semua deklarasi administrasi Trump menunjukkan persahabatan yang mendalam kepada Israel. Ia menganggap, Trump memahami kompleksitas situasi di Timur Tengah, di dunia di mana semuanya berantakan.

Dalam perbincangan yang 'sangat hangat' melalui telepon pada Ahad (22/1) malam, Trump dan Netanyahu dilaporkan membahas militer, keamanan dan kerja sama intelijen antara dua sekutu. Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan, termasuk ancaman Iran, yang telah berjanji akan menghancurkan Israel.

Trump mengatakan, selama kampanye pemilu bahwa ia akan berusaha untuk membongkar kesepakatan bersejarah AS-Iran. Di mana Iran setuju untuk mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi yang melumpuhkan. Dia tidak menjelaskan lagi posisinya sejak memenangkan kursi kepresidenan atau menjabat.

Presiden baru AS itu juga seringkali menegaskan bahwa perdamaian antara Israel dan Palestina hanya dapat dinegosiasikan secara langsung antara kedua pihak." Hal ini mengulangi pendiriannya bahwa Palestina harus mengakui keabsahan negara Yahudi untuk proses perdamaian dan harapan dari dua negara sebagai solusi.

Sebuah pernyataan terpisah dari Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah sedang dalam tahap awal untuk membahas pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini yang membuat marah Palestina, yang juga mengklaim kota Yerusalem sebagai ibukota mereka.

Perdana Menteri Israel juga telah diundang ke Gedung Putih untuk pembicaraan tatap muka pada bulan Februari. Ini akan menjadi salah satu pertemuan pertama Trump dengan kepala negara lain sejak menjadi orang nomor satu di AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement