Rabu 10 Dec 2014 09:00 WIB

Kepolisian New York Janji akan Bangun Kembali Kepercayaan

Red: Julkifli Marbun
New York
Foto: Youtube
New York

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala Departemen Kepolisian New York, Selasa, berjanji akan memperbaiki hubungan dengan komunitas miskin dan minoritas setelah kematian seorang tersangka, bahkan saat para pemerotes mengenai kekerasan polisi meluas ke seantero Amerika Serikat.

Departemen itu akan melatih lagi para anggotanya dengan menerapkan cara-cara tanpa kekerasan dalam melakukan penangkapan, kata Komisaris Polisi William Bratton. Ia menambahkan bahwa ia telah mengambil pendekatan non-konfrontasi atas protes-protes terkait dengan satu keputusan juri untuk tidak mendakwa personel polisi yang terlibat dalam kasus pencekikan kontroversial.

Protes-protes mengenai keputusan tersebut dan satu penemuan juri di Missouri bahwa seorang personel polisi berkulit putih tak melanggar hukum ketika ia menembak secara fatal seorang remaja kulit hitam telah meluas di AS.

Pada suatu hari ketika beberapa personel polisi New York menembak dan membunuh seorang pria yang menusuk seorang mahasiswa calon rabbi dari Israel di satu sinagoga Brooklyn -- suatu penembakan yang Bratton katakan tampak dibenarkan -- komisaris itu mengakui hubungan antara departemennya dan beberapa komunitas buruk.

"Realitasnya ialah bahwa ada jurang antara polisi dan beberapa kelompok orang dalam komunitas yang memerlukan usaha keras, tetapi jurang itu dapat dijembatani," kata Bratton kepada satu grup bisnis New York. "Realitas ialah bahwa rakyat dan polisi dapat menjadi mitra."

Lebih dari 150 pengunjuk rasa ditangkap di sekitar Berkeley, California, semalam setelah memblokade satu jalan bebas hambatan dan melempar batu ke arah polisi.

Kematian di New York Eric Garner, seorang pria berusia 43 tahun, dan penembakan Michael Brown oleh polisi di Ferguson, Missouri, telah menunjukkan buruknya hubungan antara polisi dan kaum kulit hitam Amerika dan menimbulkan debat nasional tentang hubungan ras.

Asosiasi Bola Basket Nasional pada Selasa mengatakan pihaknya tidak akan mengambil tindakan terhadap para pemain, termasuk LeBron James, yang mengenakan kaos di satu pertandingan di New York Senin malam. Di kaosnya tertulis frasa,"I Can't Breathe (Saya Tak Bisa Bernafas)," merujuk kepada kata-kata terakhir Garner di dalam video kematiannya yang ditonton banyak orang.

Komisaris NBA Adam Silver mengatakan ia mendukung para pemain menyuarakan pandangan mereka mengenai isu-isu sosial, tetapi akan lebih suka mereka mematuhi peraturan yang menetapkan para pemain mengenakan pakaian yang dibaut Adidas, penyedia pakaian resmi liga itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement