Rabu 28 Oct 2015 16:34 WIB

‘Pemuda Harus Minimalisasi Dampak Negatif TI’

Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah
Foto: Dok. Republika
Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI), ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda untuk me-ningkatan pengetahuan dan skill-nya. Namun, pada sisi yang lain, membawa dampak negatif yang siap merongrong generasi muda saat ini.

“Untuk itu, pemuda Indramayu harus mampu untuk membendung dan meminimalisir dampak negative teknologi informasi yang sudah begitu akrab dengan masyarakat saat ini,” kata Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, di sela peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 di lapangan bola Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg, Rabu (28/10/2015).

Menurut Anna, informasi-informasi yang bersifat destruktif, mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya tanpa dapat dibendung dengan baik. Karena itu, kata dia, bila pemuda tidak mampu untuk membendung dampak negatif dari kemudahan teknologi informasi ini, maka akan dengan mudah diserap dan dicerna oleh siapapun yang melihat dan menggunakannya.

“Dari kondisi itu, akan lahir pula generasi baru yang memiliki pola pikir serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan pragmatic,” ujar Anna.

Diakuinya, akhir-akhir ini, warga disuguhkan kasus-kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anak-anak muda. Setelah ditelusuri, kata Anna, kasus-kasus tersebut bermula dari interaksi di sosial media.

Sosial media, kata Anna, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama. Interaksi mereka di sosial media,  berjalan real time 24 jam. “Tidak mudah bagi orang tua, guru, lembaga pendidikan termasuk negara untuk dapat mengontrolnya,” ujarnya.

Untuk itu pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, Anna berharap, para pemuda Indramayu memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan-keputusan terbaik secara jernih sesuai dengan akal sehat mereka. Tanpa harus tergantung dari kehadiran orang tua maupun negara di sampingnya.

“Sudah bukan eranya lagi pemuda diawasi, dikekang apalagi diintimidasi. Saatnya kita memberikan pendampingan, fasilitasi dan motivasi kepada mereka untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki,” kata Anna.

Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tersebut juga diresmikan kegiatan Kemah Bakti Pemuda yang diikuti oleh 1000 pemuda, dan diresmikannya rumah kreativitas pemuda dan website KNPI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement