REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno segera menyurati bupati dan wali kota untuk melakukan tindakan pencegahan terjadinya kebakaran hutan karena provinsi itu diprediksi mulai memasuki musim kemarau.
"Sebenarnya imbauan agar bupati dan wali kota mengutamakan tindakan preventif mengantisipasi kebakaran hutan ini sudah setiap tahun kita lakukan, tapi sekarang kita surati lagi untuk mengingatkan," ujarnya di Padang, Sabtu (21/1).
Dalam surat itu nanti, menurut dia, bupati dan wali kota diminta untuk menyosialisasikan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau, terutama jika melakukan pembukaan lahan dengan membakar.
"Membuka lahan dengan membakar harus diminimalisasi, kalau bisa dilarang dulu," kata Irwan.
Namun, menurut dia, pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya kebakaran hutan di Sumbar tidak terlalu parah meskipun memang ada terpantau titik panas. Irwan menjelaskan, efek kebakaran hutan seperti asap tebal yang mengganggu kesehatan di daerah itu biasanya berasal dari provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi.
"Bagi Sumbar, musim hujan lebih beresiko bencana ketimbang musim kemarau," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Nasridal Patria mengatakan pihaknya juga mengingatkan BPBD kabupaten dan kota terkait potensi bencana karena musim kemarau.
"Salah satu yang mengancam adalah kebakaran hutan dan lahan, karena itu BPBD dan pemadam kebakaran pada kabupaten dan kota harus siap menghadapi kemungkinan bencana akibat perubahan musim itu," katanya.