Rabu 21 Jun 2017 18:38 WIB

Warga Solo Antusias Ikuti Layanan Penukaran Uang

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fernan Rahadi
Penukaran uang
Foto: Antara
Penukaran uang

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Layanan penukaran uang yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) bersama sejumlah perbankan di taman Benteng Vastenburg, Solo, pada Rabu (21/6) disambut antusias warga. Sejak pukul 06.00 WIB, warga berduyun-duyun datang ke Benteng Vastenburg. Mereka pun langsung mengisi kursi-kursi antrian penukaran uang. Meski layanan penukaran uang baru dimulai pukul 08.00 WIB. 

Ismanto (42 tahun) menjadi salah satu warga yang antusias untuk menukarkan uangnya. Sejak pagi, Ismanto bersama tetangganya sudah berada di Benteng Vastenburg. Dia mengatakan uang yang ditukarkannya itu merupakan Tunjangan Hari Raya (THR) yang di peroleh dari tempatnya bekerja. “Saya tukarkan dua juta saja pakai pecahan lima ribu untuk dibagikan nanti lebaran,” tutur Ismanto.

Lain lagi dengan Rasmi (33 tahun), karena datang jelang pembukaan penukaran uang, dia pun tak memperoleg kursi antriaan yang menbuatnya tak dapat menukarkan uang yang sudah disiapkannya. 

Sebab setiap warga yang hendak menukarkan uang, harus mengantri di kursi yang telah disediakan oleh penyelenggara penukaran uang. Selain itu menyerahkan kartu identitas kepada panitia untuk selanjutnya dipanggil satu per satu menuju mobil penukaran uang. 

 CCO Officer Bank Mandiri Cabang Solo, Suharto mengatakkan sejak dibuka pada Senin (19/6), layanan penukaran uang langsung diserebu warga. Hingga hari ketiga, kata dia, warga yang ingin menukarkan uangnya terus bertambah. 

 Dia mengatakan Bank Mandiri menyiapkan 150 juta per harinya. Meskk demikian, batas penukaran uang warga hanya Rp 4,4 juta saja. Warga bisa menukarkan uangnya dengan pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu. "Setiap harinya habis semua, warga yang tidak dapat kursi anteian itu akan tetap kami layani jika masih ada sisa,” katanya.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ وَاَزْوَاجُهٗٓ اُمَّهٰتُهُمْ ۗوَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ اِلَّآ اَنْ تَفْعَلُوْٓا اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕكُمْ مَّعْرُوْفًا ۗ كَانَ ذٰلِكَ فِى الْكِتٰبِ مَسْطُوْرًا
Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baikkepada saudara-saudaramu (seagama). Demikianlah telah tertulis dalam Kitab (Allah).

(QS. Al-Ahzab ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement