Rabu 28 Feb 2018 18:31 WIB

669 Warga Desa Capar Korban Banjir Masih Mengungsi

Warga desa belum bisa kembali ke rumahnya karena berbagai hal

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Hazliansyah
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Sebanyak 669 warga Desa Capar Kecamatan Salem yang mengungsi akibat banjir bandang pada Jumat (23/2), hingga masih tinggal di pengungsian. Mereka masih bertahan di Balai Desa Windusakti Kecamatan Salem.

"Sebenarnya wilayah Desa Capar sudah tidak banjir lagi. Selama dua hari terakhir ini, di wilayah Salem juga tidak turun hujan. Tapi warga belum bisa kembali ke rumahnya karena berbagai hal," jelas Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas yang diperbantukan membantu korban bencana di Kecamatan Salem, Rabu (28/2).

Berbagai hal tersebut, antara lain karena kebanyakan rumah warga yang masih dalam kondisi porak poranda bekas diterjang banjir.

"Selain itu, kondisi lingkungan berupa jalan-jalan yang ada di Desa Capar juga banyak endapan material yang sebelumnya dihanyutkan oleh banjir," jelasnya.

Termasuk dua aliran sungai yang sebelumnya mengalami banjir hingga menimbulkan banjir bandang, saat ini mengalami pendangkalan yang tidak lagi menyisakan bekas adanya aliran sungai.

"Kalau sungai ini tidak segera dikeruk, dikhawatirkan bila terjadi hujan akan menyebabkan banjir lagi," katanya.

Belum lagi kondisi jalan dari luar desa menuju Desa Capar, yang di beberapa titik mengalami ambles dan longsor, sehingga warga akan mengalami kesulitan bila kembali ke desanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Adi menyatakan, mulai hari ini ada dua ekskavator yang masuk ke Desa Capar untuk melakukan pembersihan endapan lumpur di jalan-jalan. Memperbaiki jalan yang longsor dan ambles, serta mengeruk alur sungai yang mengalami pendangkalan.

"Kita belum tahu sampai kapan warga akan mengungsi. Mungkin nanti, kalau semua sudah selesai dibereskan, warga akan pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

Sementara mengenai pencarian korban longsor di Desa Pasir Panjang Kecamatan Salem, Adi membenarkan pencarian korban memang diakhiri pada Rabu (28/2) ini. Hal ini sesuai prosedur penanganan bencana, dimana pencarian korban bisa dihentikan setelah sepekan dilakukan pencarian.

"Tadi jam 12.00 siang, pencarian korban longsor dihentikan. Dalam pencarian hari terakhir, tidak ditemukan korban baru sehingga korban yang dinyatakan hilang masih tetap berjumlah tujuh orang," katanya.

Kepala BPBD Kabupaten Brebes Eko Andalas, sebelumnya juga menyebutkan pencarian korban longsor dihentikan karena sudah memasuki hari terakhir masa tanggap bencana. Menurutnya, pihak keluarga korban juga sudah mengikhlaskan tidak ditemukannya korban yang diperkirakan saat ini masih tertimbun longsor.

Dengan demikian, hingga hari terakhir pencarian masih ada tujuh orang hilang yang diduga menjadi korban longsor di Desa Pasir Panjang. Ketujuh korban terdiri dari Marsui (64), Suwirso (55), Wastim Wahyu (48), Darsip (55), Sujono (57), Rustam Rusyadi, dan Haryanto.

"Tim SAR Gabungan sudah berupaya maksimal melakukan pencarian korban. Namun luasnya area longsor dan besarnya volume longsoran, menyebabkan tidak semua warga yang menjadi korban longsor bisa ditemukan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement