REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG-- Komisi pembarantasan Korupsi menggelar lokakarya media antikorupsi jurnalistik investigasi di Kepulauan Bangka Belitung, Selasa, guna meningkatkan kapasitas media.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 50 awak media di daerah tersebut, baik media cetak, eletronik dan media online.
"Wartawan harus bisa menggali data lebih dalam sebelum memunculkan isu atau berita yang akurat ke permukaan publik," ujar Humas sekaligus Juru Bicara KPK Johan Budi di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Menurutnya, media massa merupakan partner strategis bagi KPK, sebab cukup membantu pihak terkait dalam menginformasikan info publik dan dapat membentuk opini masyarakat. "Perkembangan informasi begitu dahsyat dan terbuka sehingga tidak sedikit informasi berkembang dan mencuat, padahal belum tentu informasi tersebut benar dan fakta," ujarnya.
Dengan demikian Ia berharap agar wartawan di lapangan tidak langsung memunculkan isu berita tanpa diikuti fakta yang benar. "Kami berharap kegiatan ini menambah informasi jurnalis tentang sejauh mana konteks penegakan hukum dan tidak asal mengutip narasumber yang belum tentu benar faktanya," ujarnya.
Ia menambahkan melalui media, sangat diharapkan mampu menurunkan korupsi di sektor sumber daya alam. "Korupsi di sektor sumber daya alam tidak hanya persoalan kerugian keuangan negara, tetapi merupakan kegagalan negara dalam menyejahterakan rakyatnya," ujarnya.