Kamis 05 Jul 2012 05:04 WIB

Pengangguran di Jakarta Turun Sekitar Dua Persen

Fauzi Bowo
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Fauzi Bowo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pertumbuhan ekonomi kota Jakarta yang terus meningkat dari tahun ke tahun mampu menurunkan tingkat pengangguran di ibu kota, kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Selama kurun waktu 2007 hingga 2012, tingkat pengangguran terbuka di ibu kota mengalami penurunan dari 12,57 persen pada tahun 2007 menjadi 10,72% pada tahun 2011, kata Fauzi Bowo, saat "Silaturahmi dan Job Fair Tahun 2012" di Jakarta, Rabu.

"Tingkat pengangguran di Jakarta masih jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 12-14 persen," katanya. Ia mengatakan, tingkat pengangguran di Jakarta pada tahun 2012 diharapkan mampu ditekan hingga di bawah angka 10 persen

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pekerja. Hal ini terbukti dari penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2012 sebesar Rp 1.502.150 atau mencapai 102,09 persen melebihi dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang sebesar Rp 1.497.836," ujarnya.

Fauzi mengungkapkan, kedatangan dirinya ke arena Job Fair untuk memberikan dukungan, baik kepada angkatan kerja Jakarta yang tengah mencari pekerjaan, maupun kepada penyelenggara.

Job Fair 2012 diikuti sebanyak 50 perusahaan dengan menyediakan 10.000 lowongan kerja.

"Kegiatan seperti sangat positif dan saya dari pemerintah daerah juga merasa terbantu," ungkapnya

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jakarta dalam lima tahun terakhir ini tergolong tinggi, di atas rata-rata nasional sehingga lapangan kerja naik secara signifikan.

"Lapangan kerja di ibu kota pada 2011 mengalami pertumbuhan sekitar tiga persen sehingga menempatkan Jakarta sebagai di peringkat 17 kota terbaik di antara 200 kota besar dunia. Posisi Jakarta lebih baik dari Kuala Lumpur, Bangkok dan Singapura," jelasnya.

Fauzi mengungkapkan, dunia usaha di Kota Jakarta berhasil menyerap sekitar 250.000 tenaga kerja selama kurun waktu 2011 - 2012.

"Dengan penambahan tenaga kerja yang terserap sebanyak 250.000 orang tersebut, penduduk yang bekerja di provinsi DKI Jakarta saat ini sebesar 4,72 juta orang," ungkapnya.

Meski situasi global kurang mendukung, lanjut Fauzi, akibat berlarut-larutnya krisis perekonomian euro zone, namun perekonomian Jakarta masih berpeluang tumbuh.

Fauzi pun yakin daya beli dan ekspektasi konsumen di Jakarta masih cukup tinggi untuk menopang perekonomian Jakarta.

"Data lima tahun terakhir membuktikan pertumbuhan ekonomi Jakarta di atas rata-rata nasional. Tahun 2011 lalu pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 6,71 persen sedangkan rata-rata nasional di angka 6,48 persen," ungkapnya.

Ke depan, Fauzi optimis optimis pertumbuhan lowongan kerja di Jakarta bisa lebih baik lagi.

"Pemprov DKI Jakarta juga akan membuka Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Marunda yang diperkirakan akan membuka sekitar 800.000 lapangan kerja baru dalam beberapa tahun ke depan," tegasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement