Jumat 25 Jan 2013 16:44 WIB

Cuaca Buruk, Harga Sayuran Meroket Tajam

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Heri Ruslan
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)
Foto: infogress.com
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim penghujan yang tengah melanda sebagian besar wilayah Jakarta berimbas pada kenaikan harga sayuran. Berdasarkan pantauan di Pasar Petojo Ilir, Jakarta Pusat,  Jumat (26/1) kenaikan harga tertinggi terjadi pada sayur bayam.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Petojo Ilir, Roni (39) mengatakan mulanya ia biasa membeli bayam dengan harga 15.000 per 20 ikat. Sekarang harga bayam melambung tinggi hingga 50.000 per 20 ikat.

Kenaikan harga juga terjadi pada tomat. Menurut Roni, sebelum musim penghujan harga tomat 7.000 perkilo, sekarang harganya menjadi 12.000 perkilo.  Sementara untuk harga cabai, sambung Roni, kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit merah. Harga cabai ini mulanya 18.000 perkilo, sekarang harganya melambung menjadi 28.000 perkilo.

Harga bawang merah juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Mulanya, satu kilo bawang merah dihargai 7.000, sekarang harganya menjadi 15.000. "Semuanya rata harga naik, yang enggak naik cuma kol saja," ujar Roni.

 

Kenaikan harga-harga tersebut, menurut Roni, berimbas pada menurunnya pendapatan dia. "Biasanya sehari bisa dapat 80.000 sekarang paling 50.000-60.000," ujar pria yang mengaku sudah lebih dari dua puluh tahun berdagang di pasar ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, tak jarang calon pembeli urung membeli dagangannya dikarenakan harga yang mahal. Kalaupun membeli, biasanya membeli hanya separuh saja.

Hal senada juga diungkapkan pedagang sayuran lainnya, Edi (44). Sejak harga sayuran meroket, omzet Edi menurun hingga 50 persen. Sepinya pembeli membuat lapak dagannya masih penuh hingga siang hari. "Kalau masih banyak begini biasanya saya jual keliling rumah. Kalau enggak begitu bisa busuk," ungkap dia.

Tidak hanya sayuran, beberapa komoditi lain seperti telur dan daging ayam juga mengalami kenaikan. Harga telur ayam yang mulanya 16.000 sekarang naik menjadi 20.000. Sementara harga daging ayam negeri kini berada di harga 35.000 perkilo. Padahal sebelumnya hanya 32.000 perkilo.

Kenaikan harga bahan-bahan pokok juga dikeluhkan oleh masyarakat. Warto (36) mengaku kenaikan harga tersebut berimbas pada pendapatan dia sebagai pemilik rumah makan di kawasan Petojo Ilir. "Berat ya, karena saya jualnya harga biasa, enggak dinaikin," jelas dia.

Kenaikan harga sejumlah bahan-bahan pokok ini disebabkan oleh tersendatnya distribusi akibat cuaca yang buruk. Saat cuaca sudah membaik, biasanya harga-harga akan kembali normal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement