Senin 26 Feb 2018 12:25 WIB

Dedi Mulyadi Tegur Warga yang Keukeuh tak Mau Berobat

Ketiadaan biaya membuat Dodin enggan datang ke Puskesmas.

 Dedi Mulyadi Tegur Warga yang Keukeuh tak Mau Berobat
Dedi Mulyadi Tegur Warga yang Keukeuh tak Mau Berobat

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWAKARTA--Lepas dari jabatan Bupati Purwakarta tidak menjadikan Dedi Mulyadi mengabaikan kepentingan warga di Purwakarta. Perhatian kepada warga selalu dia berikan terutama hal-hal yang bersifat pelayanan seperti kesehatan. Tak tanggung-tanggung, pria yang lekat dengan iket Sunda berwarna putih itu sampai harus mengancam warga yang tidak mau berobat.

Seperti yang terjadi kepada Abah Dodin (78), warga Desa Ciawi, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Ia sudah lama menderita sakit pada lambung bahkan lehernya terlihat mengalami pembengkakan. Sang kakek hanya terbaring di ruang tengah kediamannya tanpa perawatan sedikit pun dari pihak keluarga maupun petugas kesehatan. "Ini kenapa tidak lapor, kasihan si Abah," kata Dedi saat olahraga pagi di kawasan tersebut, dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (26/2).

Abah Dodin menjelaskan dirinya bukan tidak ingin berobat. Ketiadaan biaya membuatnya enggan datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta. Padahal, dokter yang pertama kali memeriksanya beberapa tahun lalu mengatakan, lambung sang kakek sudah mengalami luka. "Sakit di lambung kata dokter mah ada luka. Gak mau diperiksa karena gak ada biaya, pernah diperiksa sekali saja sudah lama," kata Abah Dodin.

Mendengar penuturan tersebut, pria yang mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat itu kemudian menegur keras anggota keluarga Abah Dodin. Karena ada skema pengobatan gratis di Purwakarta dengan hanya melampirkan KTP, KK dan Surat Rujukan dari Puskesmas setempat. "Ada JAMPIS kok tidak dimanfaatkan, ambulans tinggal kontak ke Puskesmas. Jangan begitu, kasihan orang tua sendiri masa ditelantarkan," tegasnya. Teguran tersebut ditanggapi dengan permintaan maaf dari keluarga tersebut. Mereka berjanji akan mengikuti arahan dari pria yang sudah memimpin Purwakarta selama dua periode itu. "Duh, maaf Kang Dedi, iya siap kami segera bawa Abah ke rumah sakit," kata Ocim (37), salah satu anak Abah Dodin.

Pengobatan gratis akan didapat oleh Abah Dodin dengan fasilitas setara pelayanan kelas 3 di rumah sakit. Jika ruang perawatan penuh maka bisa dinaikan ke kelas 2 bahkan kelas 1 atau VIP. Tidak hanya itu, pihak keluarga juga mendapatkan bekal selama menunggui Abah Dodin di rumah sakit. "Masalah begini mah kan masalah kemanusiaan. Jadi saya harus respon meski tidak lagi menjabat sebagai Bupati, yang penting Abah sembuh. Tadi sudah titip bekal untuk keluarga yang menunggu di rumah sakit," pungkas Dedi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement