REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengerahkan anggotanya untuk mengamankan gedung Komisi Pemilihan Umum. Penurunan personel ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya huru-hara akibat keterlambatan keluarnya hasil penghitungan Pileg 2014.
''Personil sudah kita dan taruh di sana (KPU pusat) satu kompi lebih ya, kurang lebih 250 personil langsung dikendalikan oleh Kapolda (Metro Jaya),'' kata Kapolri Jenderal Sutarman, Jumat (9/5).
Sutarman melanjutkan, Polri juga menyiapkan personel di Polda Metro Jaya yang siap turun jika kemungkinan huru-hara terjadi.
Sutarman mengatakan, jadwal penghitungan suara merupakan kewenangan KPU, dan hingga kini masih ditangani. Polri berkewajiban melakukan pengamanan termasuk menganalisa dan mengantisipasi dampaknya.
''Kalau ada keterlambatan atau kemarahan masyarakat itu mungkin bagian yang harus diantisipasi oleh Polri sehingga tidak menghadirkan konflik yang lebih besar,'' kata dia.