REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam acara acara silaturahim dan buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara, calon presiden dan calon wakil presiden, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) serta Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pentingnya persatuan.
Ia pun mengingatkan tak mudah untuk menyatukan bangsa yang terpecah karena persoalan tertentu seperti misalnya pilpres. Sebab, ia menyakini ada harga yang harus dibayar sangat mahal oleh bangsa dan negara jika terjadi perpecahan.
"Di berbagai kesempatan, saya mengatakan bahwa persatuan persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa itu sungguh penting. Harganya amat mahal jika sebuah bangsa terpecah. Untuk menyatukannya kembali bukan sesuatu yang mudah," katanya, Ahad (20/7).
Indonesia, lanjutnya, seharusnya sudah bisa memetik pelajaran dari kondisi politik di negara-negara lain di dunia. Karena itu, ia mengingatkan agar kedua capres agar benar-benar mementingkan persatuan dan menjaga silaturahim diantara keduanya.
"Sekali lagi saya garisbawahi, selalu jaga tali silatauhaim dan tidak memutusnya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk selalu menjalin komunikasi, persatuan, dan kebersamaan," katanya.