REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen pemerintah untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan dinilai masih sangat rendah. Sebagian kalangan masih ragu terhadap keseriusan pemerintah. Salah satunya Menteri Keuangan di era orde baru, Fuad Bawazier.
Menurut dia, yang banyak terbakar saat ini adalah hutan yang bersebelahan dengan kebun. "Ada indikasi kebakaran itu terlihat untuk perluasan kebun," ujarnya baru-baru ini.
Kalimantan, kata Fuad, adalah sebuah pulau besar di mana sepertiganya masuk wilayah Malaysia. "//Kok// di sana tidak ada kebakaran," ucapnya.
Menurut dia, jika memang kebakaran tersebut merupakan proses alamiah, maka seharusnya ada kebakaran juga di Malaysia. "Tapi nyatanya tidak ada. Saya yakin betul ini bagian dari kekuatan mafia kuat," kata dia.
Fuad menyebut kalau pemerintah berkomitmen mengatasi kebakaran, tidak usah menggunakan kalimat bersayap. "Saya yakin ini konspirasi. Mafia yang sudah masuk ke pemerintah sudah terbaca betul," ujar Fuad.
Hingga kemarin, masih ada 1.840 titik panas di Indonesia yang terdiri di Sumatra sebanyak 1.563 titik, sembilan di Riau, Jambi 131, Babel 22, Lampung 57, dan 257 di Kalimantan. Jarak pandang pendek menyebabkan penerbangan terganggu. Jarak pandang berkisar antara 500 meter hingga 1.000 meter. Kualitas udara dari indeks standard pencemar udara (ISPU) juga menunjukkan level tidak sehat hingga berbahaya.