Kamis 25 Feb 2016 05:57 WIB

Malaysia Tertarik Sponsori Rio Haryanto, Ini Tanggapan Menpora

Pembalap asal Indonesia Rio Haryanto berada di balik kemudi mobil MRT05 tim Manor F1 2016 saat menjalani tes pramusim hari kedua di sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Rabu (24/2).Reuters/Sergio Perez
Foto: Reuters/Sergio Perez
Pembalap asal Indonesia Rio Haryanto berada di balik kemudi mobil MRT05 tim Manor F1 2016 saat menjalani tes pramusim hari kedua di sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Rabu (24/2).Reuters/Sergio Perez

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan, akan sangat merasa galau jika pembalap asal Indonesia Rio Haryanto disponsori oleh Malaysia.

"Semalam dengar, ya (disponsori Visit Malaysia) yang pasti kalau itu terjadi, paling tidak tentu saya yang akan galau," kata Menpora Imam Nahrawi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Ia sedang terus berupaya agar ada BUMN ataupun perusahaan swasta di Tanah Air bersedia mensponsori Rio.

Nahrawi menegaskan bahwa memberikan sponsor khusus kepada Rio merupakan kesempatan emas bagi BUMN dan dunia usaha di Indonesia, termasuk masyarakat untuk bersatu padu saling membantu.

"Saya juga sudah minta izin Presiden untuk melakukan terobosan baik (melalui) RAPBN, beliau memberikan lampu hijau asal betul-betul sesuai koridor hukum," katanya.

Selain itu, sebentar lagi pihaknya akan menggerakkan semacam gerakan massal yang melibatkan seluruh masyarakat untuk mendukung Rio.

"Tapi, saya akan terus mendorong pihak-pihak swasta nasional untuk memakai dan memanfaatkan kesempatan ini," ujarnya.

Salah satu yang dilakukan Nahrawi, yakni berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk menjajaki kemungkinan pemasangan iklan citra pariwisata Wonderful Indonesia pada properti yang akan digunakan Rio untuk membalap.

Rio Haryanto total harus membayar 15 juta euro (sekitar Rp 225 miliar) kepada Manor Racing untuk bisa memperkuat tim balap asal Inggris tersebut.

Saat ini, Rio Haryanto sudah resmi membayar kepada Manor sekitar 5 juta euro dan kekurangan sekitar 10 juta euro harus dibayarkan paling lambat Mei 2016.

Kemenpora sendiri saat ini sudah berkomitmen akan membantu sekitar Rp 50 miliar yang dananya akan diambilkan dari APBN 2016 melalui penganggaran RAPBNP 2016.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement