Senin 21 Mar 2016 18:28 WIB

Rudiantara, Maksimalkan Dakwah dengan Ekosistem Digital

Rep: Qomarria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Rudiantara
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diantara sejumlah menteri di Kabinet Kerja, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadi satu-satunya yang terpilih menjadi Tokoh Perubahan Republika 2015. Penghargaan ini layak didapatkan mengingat usahanya dalam membangun ekosistem digital di Tanah Air.

"Layanan 4G secepatnya digelar, inkubasi bagi pengembang lokal diadakan, data pribadi para pengguna internet akan segera dilindungi, dan yang kerap mengundang kontroversi, aturan TKDN dan aplikasi over the top (OTT) pun diberlakukan," jelas Wakil Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi, Senin (21/3).

Rudi yang aktif di Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga melakukan upaya memaksimalkan dakwah umat. Antara lain dengan perbaikan sound system masjid  yang kini telah menjangkau 15 ribu masjid. Kegiatan verifikasi data masjid juga dilakukan sebagai cikal bakal aplikasi dakwah berbasis masjid.

Irfan mengatakan, anugerah Tokoh Perubahan merupakan tradisi yang dilakukan Republika sejak 2005.  Mereka yang mendapat anugerah ini berasal dari berbagai kalangan. Pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, sastrawan, pengusaha, peneliti, olah ragawan, pegiat LSM, dan sebagainya. Mereka berasal dari berbagai suku, agama, pria dan wanita.

Salah seorang yang menerima anugerah Tokoh Perubahan adalah Joko Widodo. Jokowi yang kini menjadi Presiden RI mendapat anugerah Tokoh Perubahan 2011 saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيْهَآ اَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْاَنْفَ بِالْاَنْفِ وَالْاُذُنَ بِالْاُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّۙ وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهٖ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهٗ ۗوَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.

(QS. Al-Ma'idah ayat 45)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement