Selasa 06 Nov 2018 17:05 WIB

Lion Air Tunggu Investigasi KNKT

Lion Air sudah memberikan data dan dokumen pendukung mengenai pesawat tersebut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Warga korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh menaburkan bunga sekaligus doa bersama di KRI Banjarmasin 592 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh menaburkan bunga sekaligus doa bersama di KRI Banjarmasin 592 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Manajemen Lion Air masih belum mau memberikan komentar terkait dugaan permasalahan pesawat Lion Air dengan register PK-LQP nomor penerbangan JT 610. Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Priandoko mengatakan, pihaknya masih akan terus menunggu hasil lengkap investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ia menegaskan, pihaknya selalu koordinatif dalam memberikan informasi kepada KNKT. Karena itu, kata dia, Lion Air akan menunggu hasil lengkap KNKT.

"Yang jelas dari Lion Air sudah memberikan data dan dokumen pendukung mengenai pesawat tersebut kepada pihak penyelidik atau KNKT dalam hal ini. Lion Air akan menunggu informasi lebih lanjut dari investigasi tersebut," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (6/11).

Danang mengatakan, hasil investigasi dari insiden Lion Air PK-LQP itu akan dijadikan masukkan bagi maskapainya. Dengan begitu, kata dia, ke depannya Lion Air dapat memperbaiki layanan maupun kualitasnya.

Sebelumnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan, telah terjadi masalah dalam empat penerbangan terakhir Lion Air PK-LQP sebelum insiden terjadi. Masalah juga terjadi ketika pesawat terbang dari Bali menuju Jakarta.

Dugaan adanya masalah itu didapatkan dari data kotak hitam Flight Data Recorder (FDR) yang telah berhasil KNKT. Kotak hitam itu berisi data 69 jam perjalanan pesawat dalam 19 penerbangan, termasuk saat insiden terjadi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement