Jumat 15 Dec 2017 14:59 WIB

Mudahnya Belajar Bahasa Asing Berbasis Teknologi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Ada sejumlah cara dimana kamu bisa belajar Bahasa Inggris sendiri.
Foto: ABC
Ada sejumlah cara dimana kamu bisa belajar Bahasa Inggris sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti yang diketahui bahwa kemampuan berbahasa asing merupakan salah satu prasyarat untuk dapat bersaing di era globalisasi. Di tanah air, tingkat kebutuhan pendidikan berbasis online atau e-learning semakin meningkat setiap tahunnya.

Menurut data elearningindustry.com, industri pendidikan online (e-learning) di Indonesia menempati urutan ke-8 di seluruh dunia berdasarkan jumlah permintaan market e-learning setiap tahunnya yaitu sebesar 25 persen lebih besar dari rata-rata di Asia Tenggara sebesar 17,3 persen.

lndonesia, Cina, Amerika, India, dan Brasil, memiliki peluang yang menjanjikan di tahun 2017 karena diproyeksi mengalami peningkatan e-learning market sejumlah 12,2 Miliar USD. Selain itu, di tahun ini pula lndonesia diproyeksikan menjadi Top 5 buyers of mobile learning products and services di seluruh dunia dengan urutan Cina, US, Indonesia, India dan Brazil. Berdasakan tren positif tersebut, ada beberapa catatan peluang yang baik untuk Indonesia di antaranya Top 10 E-learning growth rate, Top 10 E-Iearning market revenue, dan Top 5 buyer of mobile e-Iearning.

"Peluang bertumbuhnya bisnis e-learning di Indonesia sangat besar dan prospektif. Ini ditandai dengan naiknya jumlah permintaan akan kebutuhan e-learning setiap tahunnya. Terlebih belum banyak penyedia jasa e-learning di Indonesia. Namun, perlu diperhatikan bahwa industri yang bergerak di bidang edukasi dan teknologi (Edtech) perlu memiliki kredibilitas dan memperhatikan kurikulum yang memadai sehingga mampu mencetak sumber daya manusia yang memiliki daya saing dengan negara lainnya," ungkap Peter Shearer, Chief Business Development Officer WIR Group dalam siaran pers yanh diterima Republika.co.id.

Sepanjang 2017, Squline telah banyak mempelajari perkembangan teknologi edukasi atau Education Technology (Edtech) yang terjadi di tanah air. Sebagai platform asli lndonesia, Squline telah menghubungkan lebih dari 3000 siswa dengan para guru profesional untuk belajar bahasa asing secara online dengan menawarkan solusi one on one live tutoring melalui video call. Adapun kelas bahasa asing yang ditawarkan oleh Squline antara lain, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jepang.

"Menjelang akhir tahun 2017 ini, Squline menjalin kerjasama dengan Pusat Pengajaran Bahasa (PPB) Atma Jaya dalam mengembangkan kurikulum Bahasa Inggris. Hal ini di antaranya berkaitan dengan upaya kami dalam meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik untuk belajar Bahasa Inggris di Squline," ujar Tomy Yunus, CEO Squline.

Jika mengamati pola pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia yang berjalan saat ini, banyak lembaga kursus Bahasa Inggris yang masih mengutamakan penguasaan tata Bahasa daripada ketrampilan untuk berkomunikasi. Dengan demikian, materi belajar dirasa kurang relevan dengan kondisi atau kebutuhan Bahasa Inggris saat ini.

"Kerjasama PPB Atma Jaya dengan Squline berfokus pada pembuatan kurikulum yang up to date yang disesuaikan dengan relevansi kehidupan sehari-hari. Kami juga akan menyediakan kurikulum dan materi belajar yang dievaluasi ataupun diperbaharui setiap enam bulan sekali. Selain itu, materi belajar Bahasa Inggris akan diadopsi ke platform Learning Management System (LMS) milik Squline. Kami menyadari bahwa teknologi sudah menjadi kebutuhan utama di dunia pendidikan bahasa, untuk itu kami setuju bekerja sama dengan Squline untuk meluncurkan sebuah kurikulum Bahasa Inggris yang mudah diakses dan dipelajari oleh siswa-siswi di tanah air. Harapan kami dengan kerjasama ini sistem dan mutu pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia menjadi lebih baik dan lebih memberi manfaat positif bagi para pembelajar Bahasa Inggris," ungkap Katharina Endriati Sukamto selaku Kepala PPB Atma Jaya.

Peter menambahkan pihaknya melihat langkah Squline dengan menjalin kerjasama dengan PPB Atma Jaya dalam hal pengembangan kurikulum Bahasa Inggris untuk dipadukan dengan metode belajar secara online merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan mutu dan sistem belajar guna memenuhi standar internasional.

"Saya juga percaya bahwa jika hal ini dijalankan dengan baik maka bukan tidak mungkin kebutuhan permintaan e-learning di tanah air dapat dipenuhi di tahun-tahun mendatang," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement