Ini Dia Butik untuk Muslimah Urban

REPUBLIKA.CO.ID, Satu lagi butik busana Muslim muncul. Mengusung konsep urban, butik bernama Scarf Store Jakarta ini menawarkan busana, aksesori, kerudung, sepatu, hingga tas yang dirancang desainer lokal.

Temi Sumarlin, pemilik Scarf Store Jakarta, sebenarnya bukan nama baru di dunia busana Muslimah. Sebelumnya, ia telah mengelola butik busana Muslimah Muse 101 di FX Lifestyle Jakarta dan satu lagi Scarf Store Bandung.

Menurut Temi, kehadiran Scarf Store Jakarta yang terletak di kawasan Ampera, Jaksel, ditujukan untuk memudahkan pengguna hijab saat berbelanja. Sebab, butik ini menampung 20 merek kreasi desainer lokal. Untuk merek busana, di antaranya, Kamiidea, Aprilia, Cottonish, dan Malana Indonesia. Sementara, untuk merek aksesori, ada Vania Scarf untuk hijab dan Real Inc untuk sepatu.

“Produk di butik ini semua asli karya desainer lokal Indonesia,” kata Temi, di sela acara peluncuran butik, beberapa waktu lalu. Scarf Store diniatkan pula sebagai toko yang mampu menjawab kebutuhan Muslimah dalam berpakaian. Dari lini busana butik ini menjual busana siap pakai, kasual, hingga busana pesta dan kerja.

Harga produk yang dijual dibutiknya ini bervariasi. Untuk baju, harga mulai da ri Rp 200 ribu sampai di atas Rp 1 juta. Se dangkan, untuk sepatu ia mematok har ga sekitar Rp 200 ribu. Aksesori, seperti kalung, gelang, dan bros harganya mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 300 ribu. Lalu, syal dijual dari Rp 85 ribu hingga Rp 200 ribu.

Temi mengatakan, harga barang di Scarf Store Jakarta disesuaikan dengan kualitas produk. Sebuah busana berbahan tenun, misalnya, dikatakannya akan ber harga lebih tinggi dibanding yang tak menggunakan tenun. “Harganya relatif, tapi sepadan. Harga mahal karena kita mem beli ide, kami menghadirkan produk dengan kualitas terbaik,” ujarnya.

Meski pasar busana Muslimah kini kian kompetitif, Temi meyakini masih memiliki peluang untuk bersaing. Ia mengatakan, ke depan tantangan untuk pasar busana Muslim akan makin besar. Pada bulan-bulan pertama Scarf Store Jakarta juga sudah memiliki omzet yang dipandangnya baik.

Untuk konsep butiknya sendiri, Temi mengangkat tema urban. Maka, pada lantai satu desain dibiarkan penuh warna sebagai penggambaran berbagai label yang bergabung pada butik ini. Di tengah toko kemudian diletakkan miniatur pohon. Pohon tersebut dibuat untuk memajang busana yang dijual. Pada bagian bawan pohon lalu diletakkan se patu-sepatu yang menarik perhatian. Di lantai dua Temi lebih mengedepankan nuansa kayu dengan warna-warna tanah.