Sabtu 25 May 2013 18:54 WIB

Hati-Hati, Orang Tua Bisa Jadi Penyebab Trauma Anak

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Heri Ruslan
Anak kecil yang mengalami kekerasan kerap trauma/ilustrasi.
Anak kecil yang mengalami kekerasan kerap trauma/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coba perhatikan, seberapa sering Anda memarahi anak Anda. Atau seberapa sering Anda mengucapkan kata-kata kasar dan mencap anak dengan nilai yang buruk.

Misalnya, karena gambar yang dibuat anak Anda tidak bagus lantas Anda langsung mengatakan gambarnya jelek. Jika ini terus terulang, bisa jadi inilah yang menyebabkan trauma pada anak.

"Anak-anak yang sering ditempa oleh kata-kata kasar dengan sendirinya akan membentuk karakter kasar," kata Dr Amir Zuhdi, Parenting Neuroscience di Jakarta.

Menurut Amir, otak anak yang mengalami trauma karena kata-kata kasar menjadi mengecil atau mengkerut. Dan anak akan mengalami nonvernbal learning disoster. Akibatnya, anak menjadi susah diajak berkomunikasi dan cenderung tertutup. Bahkan anak seringkali merasa tidak nyaman berada didekat Anda dan memilih menjauh.

"Penyebabnya karena seringkali orangtua memberikan judgement buruk pada anak sehingga anak juga mencitrakan dirinya sendiri jelek," tambahnya saat mengisi seminar parenting "Menjadi Pelatih Emosi Anak", Sabtu (25/5).

Dan bukan hal yang mudah untuk menyembuhkan trauma anak ini. Perlu dilakukan usaha yang keras. Yang perlu Anda lakukan pertama adalah pahami anak dari cara pola pikirnya. Jangan paksakan anak untuk mengerti dengan apa yang Anda pikirkan. "Karena orang dewasa sudah memiliki pertumbuhan otak yang sempurna sedangkan anak belum," lanjutnya.

Selanjutnya, orangtua perlu menstimuli anak secara terus menurus dengan sesuatu yang baik dan benar. Agar, anak bisa kembali berinteraksi dengan baik. "Jangka waktu yang dibutuhkan tidak sebentar, tergantung pada orangtua dan anak. Bahkan sampai beberapa tahun baru benar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement