REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua juga harus mengamati pertumbuhan anak mulai umur empat bulan yang harus mencapai dua kali berat badan lahir. Pedomannya, saat anak berusia 12 bulan beratnya mencapai tiga kali berat badan lahir.
Selanjutnya, ada pertambahan 2,3 kg per tahun sampai anak berusia sembilan sampai 10 tahun dan selanjutnya mencapai pubertas. “Tegaskan lagi bahwa orang tua berhak menentukan makanan yang dihidangkan, anak hanya menentukan apa dan berapa banyak yang dimakan. Kemudian, anak mengembangkan regulasi asupan makanan,” papar Dokter Ahli Gizi dan Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr dr Saptawati Bardosono MSc.
Dia pun meminta agar orang tua sabar memperkenalkan variasi makanan. Satu jenis makanan setidaknya diperkenalkan secara bertahap 10-15 kali. Caranya, dengan memperkenalkan makanan secara individual sebelum jenis campurannya.
Kondisi psikologis juga menentukan pola makan anak. Tati menyarankan, waktu tepat agar anak menerima jenis makanan baru adalah saat pagi hari ketika cukup istirahat. Waktu sore hari saat anak lelah, mereka justru malas menerima asupan baru.
“Jaga lingkungan emosionalnya, sering-seringlah memberi makanan padat untuk melatih keterampilan mengunyah atau motorik untuk berbicara, jangan mengandalkan susu saja untuk mengantisipasi anemia anak,” ujarnya. Dokter ini tetap menganjurkan agar anak makan sehari tiga kali dan menghindari nutrisi berasa manis sukrosa.