REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunci kualitas kebahagiaan pada anak bukanlah ditentukan apakah mereka hidup dengan dua orang tua kandung, satu orang tua (single parent), ayah atau ibu tiri, atau orang tua angkat.
Anak-anak yang hidup dengan orang tua tunggal atau tiri tetap bisa bahagia seperti anak-anak yang memiliki dua orang tua biologis, berdasarkan penelitian di Inggris baru-baru ini.
"Yang terpenting adalah kualitas hubungan keluarga di rumah, bukan komposisi keluarga," kata tim peneliti dari NatCen Social Research, Jenny Chanfreau, dilansir dari Easy Good Health, Senin (19/5).
Kualitas hubungan keluarga itu bisa didapatkan dari saudara, bersenang-senang dengan keluarga diakhir pekan atau orang tua yang tidak gampang marah pada anaknya yang nakal. Ini akan direkam oleh otak si anak sampai mereka berusia tujuh tahun yang ke depannya akan memengaruhi mentalnya diusia selanjutnya.
Tim peneliti menganilisis data dari 13 ribu anak di Inggris yang berusia maksimal tujuh tahun. Hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kebahagiaan antara anak-anak dalam tiga kondisi pengasuhan berbeda, yaitu mereka yang hidup dengan orang tua kandung, orang tua tiri, atau orang tua tunggal.
"Hubungan anak sebagai murid di sekolah dengan teman-temannya juga terkait dengan kebahagiaan mereka," kata Chanfreau.
Sebanyak 36 persen anak-anak senang tinggal dengan orang tua mereka, 64 persen mengatakan kadang-kadang mereka kurang bahagia. Tim juga menganalisis data pada 2.700 anak-anak berusia 11-15 tahun dan menemukan hasil yang serupa.