REPUBLIKA.CO.ID, Ibu pengasuh rubrik yang baik,
Assalamualaikum wr wb
Saya seorang ibu dari tiga orang anak, 2 laki laki dan yang bungsu perempuan kini berusia 17 tahun. Menyadari semakin buruknya pergaulan anak remaja sekarang saya telah berkali-kali menyuruh anak saya agar dia mengenakan kerudung dan menjelaskan padanya manfaatnya. Tapi anak saya bukan hanya mengabaikan permintaan saya malah berbusana mengikuti mode yang ada sekarang, rok pendek dan ketat, dan blus yang pendek dan kecil. Saya semakin miris saja, gimana ya Bu saya harus mengarahkan anak saya itu?
Marina
Jakarta
Jawaban:
Ibu Marina yang baik,
Wassalamulaikum wr wb .
Kami dapat memaklumi kegusaran ibu menghadapi putri yang sedang mekar- mekarnya itu. Perlu Ibu ketahui bahwa anak-anak seusia itu:
* Tidak suka disuruh.
Mereka lebih mementingkan penerimaan dan penilaian teman-temannya dibandingkan penilaian kita. Untuk itu dia mau berkorban apa saja.
* Tidak bisa dikerasi.
* Maunya didengarkan.
Sementara itu media kita terus-menerus dengan sengaja atau tidak sengaja, menjual gaya hidup yang semakin jauh dari ajaran agama yang kita anut. Bukan saja gaya berpakaian, tetapi cara bicara, rangsangan untuk belanja, cara menggunakan waktu luang, pergaulan dan sebagainya. Hal-hal yang kontradiktif ini tentu saja membuat kita yang berusaha memegang teguh ajaran agama menjadi resah dan khawatir anak kita jadi ikut-ikutan dan terbiasa dengan semua itu. Oleh sebab itu kami sarankan beberapa hal ini:
1. Carilah waktu yang tenang dan nyaman di mana Ibu bisa ngobrol dengan anak.
Jika sulit mendapatkannya di rumah, yah Ibu ciptakan untuk jalan-jalan dan makan bakso atau makan makanan kesukaan yang lain di luar rumah. Obrolan harus dimulai dari hal hal yang bersifat umum. Kami sarankan Ibu untuk lebih banyak mendengar dan penuh rasa ingin tahu tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh putri ibu. Karenanya pola pembicaraan demikian maka mungkin ini tidak bisa hanya sekali tetapi berkali-kali. Cobalah cari tahu mengapa dia berpakaian seperti sekarang ini, bagaimana pandangannya tentang pakaian Muslim dan kerudung, apa keberatannya, dan sebagainya. Saat mengetahui semua alasan ini, janganlah bereaksi langsung. Coba endapkan dahulu beberapa hari sambil Ibu timbang timbang semua alasan yang dikemukakannya.
2. Susun strategi.
Setelah mendapatkan informasi yang lengkap, barulah Ibu mencoba menyusun strategi. Dari mana mulainya, bagaimana caranya, melibatkan siapa, keterangan apa yang harus ditambahkan untuk menambah pemahamannya. Nah, kelihatannya cuma anjuran pakai kerudung, tapi penanganannya tidak semudah yang kita pikirkan. Sebab, kita mengubah cara pandang, sikap, dan juga kebiasaan yang sudah lama sekali dimiliki seseorang.
3. Lakukanlah bertahap.
Jangan tergesa-gesa, mungkin Ibu bisa mulai secara bertahap. Misalnya, membiasakannya untuk memakai rok panjang saja dulu, kemudian blus yang tidak sempit, dan kerudung paling akhir. Semua perlu proses Bu, tidak bisa serta-merta.
4. Harus Ikhlas.
Banyak sekali ayat dalam Alquran yang menganjurkan kita untuk beragama dengan ikhlas (mukhlisiina lahuddin), artinya kita mengutamakan Allah dalam segala hal termasuk apa yang diperintahkan-Nya untuk kita lakukan. Jadi, bantulah putri Ibu untuk paham dan menghayati keberadaan Allah dan keharusan mematuhi perintah-Nya dengan ikhlas. Putri Ibu berkerudung haruslah karena Allah bukan karena permintaan ibunya. Karena kita inginkan ia berjilbab disetiap waktu dan tempat, bukan hanya didepan kita.
5. Sampaikan keyakinan Ibu.
Sesekali dalam pembicaraan, sampaikan harapan positif, bahwa Ibu yakin suatu waktu putri Ibu menyadari dan ikhlas menggunakan kerudung. Kalau dia belum siap, katakan oke asal saja sedikit demi sedikit mengurangi berpakaian yang tidak pantas itu. Anak kita suka sekali mendengarkan kisah pengalaman orang tuanya. Berilah dia kisah kisah positif tentang menggunakan kerudung. Allah memerintahkan kita mengajarkan anak kita shalat dan meminta kita bersabar dalam mengajarkannnya. Tentunya juga dalam mengajarkan hal yang lain-lain, seperti berkerudung ini, diperlukan kesabaran dan doa yang tidak putus agar Allah memberinya petunjuk. Semoga penjelasan kami memenuhi harapan Ibu. Wassalam