REPUBLIKA.CO.ID, Kesehatan reproduksi menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menikah di usia muda. Pasalnya, kesehatan reproduksi yang prima dapat menurunkan generasi sehat.
Oleh karena itu sangat disarankan bagi pasangan muda yang akan melangsungkan pernikahan agar memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu.
Selain menghubungkan tali silaturahim, menikah juga memiliki tujuan untuk meneruskan keturunan. Menurut situs kesehatan Medicalera usia reproduksi yang ideal bagi wanita secara fisik yakni selama rentang 18 sampai 35 tahun. Di usia tersebut tubuh perempuan pada umumnya masih sehat dan subur sehingga kemungkinan mengalami komplikasi masih cenderung lebih sedikit.
Sementara kesuburan seorang perempuan mulai menurun setelah berusia 30 tahun dan akan menurun dengan cepat setelah 35 tahun.
Dari segi kesehatan, wanita muda dinilai masih belum memiliki kekuatan untuk dapat mengandung seorang bayi apalagi jika masih berusia kurang dari 18 tahun. Kemungkinan mengalami keguguran dan pendarahan sangat terbuka lebar sehingga hal ini dapat membayahakan bagi nyawa ibu serta bayi yang dikandungnya. Tak hanya itu, secara psikologis tak dimungkiri muncul rasa ketidaksiapan akibat jiwa yang cenderung masih labil.
Mental pasangan muda juga harus dipersiapkan sebaik mungkin sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Memiliki keturunan yang sehat tak hanya dilihat dari kesehatan wanitanya saja namun pria juga perlu memeriksakan kesehatannya. Dalam sebuah penelitian usia laki-laki berpengaruh terhadap risiko kelainan genetik yang mungkin muncul pada keturunannya. Usia subur pria tak berbeda jauh dari wanita yakni sekitar 18 sampai 35 tahun, jika sudah memasuki usia 40 tahun kesuburan pria akan mulai menurun.
Pasangan yang menikah muda, terutama di usia 20an dari segi kesehatan memang dinilai sudah cukup matang karena alat reproduksi telah berkembang secara sempurna. Lain halnya dengan pasangan yang menikah di usia terlalu muda yakni sekitar 15 sampai 19 tahun karena dapat membawa pengaruh negatif bagi kesehatan terutama bagi kaum perempuan.