Rabu 15 May 2013 12:37 WIB

Agar Batu Alam Tidak Gampang Kena Lumut

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Batu alam
Foto: batualam.biz
Batu alam

REPUBLIKA.CO.ID, Menyelimuti dinding dengan batu alam memang sedang tren. Tak cuma untuk dinding eksterior, juga interior. Kehadiran batu alam ini membuat suasana terasa natural. Sayangnya, keindahan batu alam itu acap kali tak bisa dinikmati dalam waktu lama terutama batu alam yang dipasang untuk menutup dinding eksterior. Hujan dan udara lembab membuat batu alam itu cepat tampak kusam dan berlumut. Jika sudah begitu, bukan lagi keindahan yang terlihat, tapi kesan kumuh yang menyebalkan. 

Anda yang kebetulan berniat mendandani interior maupun eksterior rumah dengan batu alam, tentu tak ingin hal itu terjadi bukan? Jika demikian, simaklah saran dari Rossa, marketing manager Wahana Batu Alam, salah satu supplier batu alam di Jakarta. 

Dia menyarankan, sebelum ditempel sebaiknya batu alam yang umumnya berwarna hijau dan cokelat itu direndam dan dicuci bersih terlebih dahulu. ''Setelah dipasang, sebaiknya juga diolesi cairan antilumut sampai tiga lapisan.'' 

Menurut dia, melapisi cairan antilumut merupakan perlakuan wajib yang tak boleh ditinggalkan oleh siapa saja yang hendak mendandani kediamannya dengan batu alam. ''Jenis cairan antilumut ini bermacam-macam, tersedia dari produk lokal maupun impor,'' aku Rossa yang berkantor di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Setelah melapisi dengan cairan antilumut, hal selanjutnya yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah perawatan. 

Menurut Rossa, perawatan batu alam tidak terlalu sulit. ''Cukup dilumuri cairan antilumut lagi setiap enam bulan sekali.'' Selain itu, jangan lupa pula untuk membersihkan batu alam ini seminggu sekali dengan cara disikat, dicuci, dan disikat kembali. ''Saat menyikat, bisa juga menggunakan pembersih keramik.'' Dan untuk mencegah kehadiran lumut yang membandel, bisa juga dilakukan pemernisan ulang dengan pelapis batu alam. Pernis ulang ini bisa dilakukan setiap enam bulan. ''Merk cairan pelapisnya macam-macam, misalnya Cahaya Paint, dan Movilix.'' 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement