REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD, PAKISTAN - Seorang remaja pelaku bom bunuh diri yang menewaskan sekitar 40 warga di Kuil Sufi menyampaikan permohonan maafnya saat diwawancarai sebuah stasiun televisi dari tempat tidurnya di rumah sakit. Remaja laki-laki itu, yang oleh polisi berumur 14 tahun, telah ditahan setelah bom yang diikat di tubuhnya gagal meledak pada penyerangan Minggu (9/4).
Ia mengatakan bahwa dirinya telah dilatih oleh militan yang berada di dekat perbatasan Afghanistan. Ia juga mengatakan dalam pelatihan tersebut, setidak terdapat 350 remaja lainnya yang juga mengikuti pelatihan.
Dalam penyerangan di Kuil Sufi, setidaknya dua bom bunuh diri sukses diledakkan, dan menewaskan 44 warga. Remaja yang ikut melakukan aksi bom bunuh diri itu gagal meledakkan bomnya dan langsung ditahan pihak keamanan setempat.
Polisi pada awalnya mengatakan ia bertobat, dan bahwa ia mengatakan kepada mereka ia ingin "mengirim mereka ke neraka." Namun, dalam sebuah wawancara Jumat, dia mengatakan bahwa dia "mencari pengampunan" dari para keluarga korban yang tewas dan terluka.
"Aku tidak pernah tahu bahwa aku akan menyakiti Muslim. Saya belajar hanya setelah saya gagal," ujarnya. "Semoga Allah memaafkan saya," katanya penuh harap.