Jumat 03 Jan 2020 16:34 WIB

Ini yang Dilakukan Nabi Muhammad Saat Hujan akan Turun

Nabi Muhammad meninggalkan pekerjaannya saat hujan akan turun.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Ini yang Dilakukan Nabi Muhammad saat Hujan akan Turun. Foto: Suasana mendung di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat (Ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma
Ini yang Dilakukan Nabi Muhammad saat Hujan akan Turun. Foto: Suasana mendung di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hujan merupakan rahmat, hal itulah kiranya yang tengah terjadi beberapa waktu terakhir ini di saat Allah menurunkan hujan di bumi Indonesia. Ada baiknya kita menengok kembali apa saja yang dilakukan Rasulullah di kala hujan hendak turun.

Dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan mengenai hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha. Hadis shahih ini berbunyi: “An Aisyah radhiyallahu anha qalat: kana Rasulullah SAW idza ra-a nasyi-an fi ufuqi min afaqi as-sama-i taraka amaluhu. Wa in kana fi shalatin, tsumma aqbala alaihi. Fa in kasyafahulahu hamidallahu wa in muthirat qalat: allahumma shoiban nafi’an,”.

Baca Juga

Yang artinya: “Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW jika melihat nasyi-an (awan yang kumpulannya belum sempurna) muncul di ufuk langit, maka beliau meninggalkan pekerjaannya. Meskipun beliau tengah berada di dalam shalat—kemudian beliau menghampirinya. Apabila Allah menghilangkan awan tersebut, beliau memuji Allah dan apabila hujannya turun maka Rasulullah berdoa: ‘Ya Allah, mudah-mudahan ini merupakan hujan yang lebat dan memberikan manfaat,”.

Pakar tafsir terkemuka, Prof Quraish Shihab dalam kitabnya Tafsir al-Mishbah menyebut, hujan merupakan anugerah yang Allah turunkan kepada manusia. Dengan air hujan, Allah menghidupkan tanah yang tadinya tandus. Hal ini sebagaimana yang disinggung Allah dalam Alquran Surah Qaaf ayat 9.

Yang artinya: “Dan kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang dituai. Serta pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba. Dan kami menghidupkan dengannya tanah yang mati, seperti itulah kebangkitan,”.

Hujan, sebagaimana dijabarkan beliau, adalah rezeki bagi umat manusia. Bahkan semasa hidup, Rasulullah kerap menyambut hujan. Dalam hadis shahih, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Keluarlah kalian bersama kami kepada ini yang Allah jadikan ia suci lagi mensucikan. Lalu kita bersuci dengannya (air), dan kita memuji Allah karenanya,”.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement