REPUBLIKA.CO.ID, -- Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk membangun peradaban suatu bangsa. Sudah saatnya kita menentukan mau dibawa ke mana bangsa ini, karena masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.

Tak hanya itu, pendidikan juga membentuk pola pikir yang akan menentukan pola sikap dan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, masalah pendidikan seyogianya disikapi dengan sangat cermat, hati-hati, dan terstruktur.

Bidang ini harus dipahami oleh seluruh lapisan, mulai dari rakyat sampai pemerintah sebagai penguasa yang menetapkan peraturan dan kurikulum pendidikan. Bila kita cermati, kondisi pendidikan saat ini sangat memprihatinkan.

Secara umum, kurikulum yang saat ini diterapkan, pada pelaksanaanya tidak secara operasional menyentuh aspek perilaku. Sebagian guru terkondisikan untuk mengejar materi bahan. Hal ini membuat sebagian pelajar hanya mengandalkan informasi guru.

Walhasil, seperti yang sekarang terjadi generasi ini sudah mulai dibelokkan dengan gaya hidup bebas. Setiap tindakan sudah memisahkan agama dengan kehidupan dunia. Coba kita lihat seberapa banyak orang yang terjebak narkoba, miras, seks bebas, dan lainnya.

Dalam menyikapi kasus LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), sebagian kelompok menggiring untuk menilainya dari sisi hak asasi manusia tetapi mengabaikan prinsip-prinsip keagamaan.

Jarang sekali siswa diarahkan pada konsep dan teori yang lebih dahulu dikuasai ilmuwan Muslim. Padahal, ini bisa memicu kebanggaan dan mendorong mereka berlomba-lomba untuk mengupayakan yang terbaik untuk mencapai kemajuan.

Vinarika

Jalan Cijawura Regency Nomor 29 RT001/013

Sekejati, Buah Batu, Bandung

Ikuti Whatsapp Channel Republika