Selasa 13 Dec 2011 12:05 WIB

Training Guru Kreatif, Membakar Semangat Menjadi Guru

Saya merasa sangat beruntung menjadi peserta training ‘Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas’, dan turut menyaksikan aksi-aksi anak bangsa berprestasi, guru-guru yang inspiratif, serta motivator-motivator yang Insya Allah telah berhasil menyalakan api semangat saya untuk berjuang, belajar, dan memiliki cita-cita menjadi seorang guru.

Bukan karena uang/materi, bukan karena kesasar, namun ingin menjadi seorang guru yang kelak tidak hanya kompeten, inovatif, dan kreatif, namun mampu menjadi guru yang bekerja dengan sadar, yakni ikhlas semata-mata karena Allah. Sebab, guru merupakan pijakan bagi seorang anak sebagai generasi bangsa sekaligus aset-aset bangsa. Dan, semua itu dapat tewujud tergantung bagaimana seorang guru mampu mengembangkan potensi dan kemampuan mereka untuk menjadi manusia yang cerdas.

Tak ada yang paling berharga di muka bumi ini melainkan seorang guru. Siapa pun manusia yang sukses dalam karirnya, tidak terlepas dari jasa-jasa guru yang sudah mengantarkan mereka mencapai puncak kesuksesan. Meski ada banyak aparat keamanan, dokter, dan kepala-kepala pemerintahan lainnya, namun bila tak ada guru lambat laun negara akan musnah. Bila tak ada guru, semua akan berakhir. Sebab, tidak akan ada cetakan manusia berikutnya yang mampu menjalankan semua tugas dan kewajiban di muka bumi ini.

Begitu besar dan mulianya tugas seorang guru. Sehingga, saat para motivator dan inspirator bercerita mengenai kehidupan seorang guru, tugas-tugas mulia guru, serta prestasi dan pahala yang berlimpah bagi guru,  saya merinding dan sedih karena rasa bangga saya yang tiada terkira mengenang orang-orang yang paling berjasa terhadap saya, yakni guru-guru saya.

Dengan mengikuti seminar, banyak hal yang dapat saya pelajari, terutama mengenai tugas dan tanggung jawab seorang guru.  Ini membuat saya merasa bukan apa-apa dan belum menjadi siapa-siapa. Masih  banyak hal yang harus saya lakukan, masih banyak mimpi yang harus saya kejar, dan masih banyak potensi dalam diri saya yang mungkin harus saya kenali dan saya kembangkan untuk mewujudkan cinta, cita, dan harapan saya.

Untuk itu, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengizinkan saya mengikuti seminar ini. Dengan pelayanan yang sangat ramah, fasilitas yang sangat baik, serta hadiah-hadiah yang sangat berharga --khususnya ilmu yang tiada ternilai bila dihitung dengan rupiah-- membuat saya semakin termotivasi dengan cita-cita saya, yakni apabila kelak selesai kuliah saya ingin mengabdikan diri di kampung saya.

Di kampung saya, fasiltas dan kualitas pendidikan masih sangat jauh di bawah standar. Gambaran ini saya peroleh selama saya bersekolah di sana, mulai dari SD dan SMP. Yang lebih mirisnya lagi, hingga saat ini di kampung saya belum ada SMA. Alasannya, di samping tidak adanya bantuan dana dari pemerintah untuk membangun sekolah, juga kekurangan pengajar.

Untuk itu, berkat mengkuti seminar ini, motivasi saya semakin besar serta semakin optimistis untuk selalu berjuang mengejar cita-cita membangun suatu wilayah dengan mengedepankan kualitas pendidikan.

Pengalaman berharga lain yang tidak kalah penting dari training ini yakni bagi seorang guru dalam pengabdiannya, tidak penting di mana tempatnya ataupun fasilitasnya. Yang terpenting dan yang harus dipikirkan oleh seorang guru adalah bagaimana membentuk anak memiliki semangat belajar yang besar serta prestasai selangit, baik dengan berbagai metode yang kita ambil dari buku-buku panduan mengenai strategi mengajar maupun dengan teori belajar yang kita ciptakan sendiri.

Untuk itu, cita-cita saya kelak bila Allah SWT mengizinkan adalah menjadi guru di suatu sekolah, baik negeri maupun swasta, di kota maupun di desa. Bahkan di hutan belantara sekali pun jika ada manusia yang mau belajar dan selama tenaga saya dibutuhkan, saya ingin meujadi guru yang ikhlas dalam bekerja dan memiliki cita-cita yang mulia, yakni ingin mencerdaskan anak bangsa bukan mencerdaskan dompet maupun tabungan saya.

Untuk itu saya harus sadar bahwa mengajar merupakan upaya sadar dan terencana untuk megembangkan potensi yang dimiliki seorang anak didik. Mengajar adalah upaya membentuk anak-anak didik yang cerdas dan berpotensi prestasi yang cemerlang. Agar kelak ia mampu menghadapi segala tantangan perkembangan zaman, menjadi anak yang kreatif, inovatif, dan berpikir positif, dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai pelajaran dan pendidikan moral dalam dirinya kelak.

Saya akan terus belajar dan berusaha memperbaiki segala kekurangan saya. Salam semangat untuk seluruh guru Indonesia… !!!

Dewi Sri Yuniarti

Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS/Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement