Selasa 13 Dec 2011 12:00 WIB

Training Guru Kreatif, Inspirasi untuk Tetap Semangat

Saya terdaftar mengikuti publik training ‘Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas’ pada tanggal 8 Desember 2011 di Wisma Syahida Ciputat yang diselenggarakan Dompet Dhuafa dan Republika.co.id. Bersama dengan dua teman yang juga peserta training, kami berangkat dari Bekasi menuju Ciputat pada pukul 08.00 WIB. Sejam lebih berkendara, Alhamdulillah jam 09.30 WIB kami tiba di tempat training yang lokasinya berada di kompleks Pascasarjana UIN Syahid Jakarta.

Setibanya di aula, kami pun langsung menuju meja registrasi. Dengan ramahnya kakak-kakak berbaju merah marun menyambut kami, meminta kami untuk tanda tangan dan mempersilahkan kami untuk masuk mengikuti acara training yang sudah dimulai beberapa menit sebelumnya.

Sebelum kami masuk ke ruang utama, kami sempatkan untuk melihat display-display alat peraga yang terpampang rapi di pelataran depan aula. Teman kami sempat bertanya tentang bagaimana mengoperasikan alat peraga tersebut dan saya pun hanya menyimak ucapan kakak yang menjelaskan. Jebrat Jebret, kanan kiri lampu bak petir menyala. Eh…. ternyata percakapan teman saya dengan kakak-kakak petugas dari Dompet Dhuafa itu diabadikan oleh para juru kamera.

Antusiasme peserta training sudah terdengar di luar aula. Sorak tepuk tangan yang meriah terdengar menyambut kedatangan Rektor UIN Syahid (Prof. Komaruddin Hidayat). Kami pun masuk dan duduk di posisi belakang karena posisi duduk depan sudah penuh oleh bapak ibu guru honorer dari Jabotabek.

Saya terkagum dan merasa sangat berkesan bisa hadir ditempat itu. Orang-orang besar yang biasanya hanya bisa saya lihat ucapannya dari layar kaca, pada hari itu saya bisa melihatnya langsung, mengamati lebih jelas sosoknya dan juga mendengarkan sepatah dua patah kata yang penuh dengan inspirasi.

Tak lupa pula, sang penguasa Kota Tangerang Selatan (Ibu Walkot Tangsel) juga ikut ambil bagian dalam memberikan pidato untuk menyemangati guru dan juga mendukung program pendidikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Hypermart dan Republika.co.id. Apreasi tinggi diutarakan Ibu Airin  untuk menjunjung tinggi derajat guru Indonesia agar ke depan guru Indonesia lebih sejahtera.

Tak lama kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan dari siswa-siswa Smart Ekselensia yang memainkan alat music. Sontak semua audience terharu karena siswa-siswa tersebut adalah siswa cerdas, hebat, berakhlakul karimah, pilihan dari seluruh Indonesia yang sekolah dan diasramakan di Smart Ekselensia.

Beberapa menit kemudian, Bapak Komaruddin maju ke depan mimbar memberikan prolog. Sebagai keynote speaker, beliau memberikan ilustrasi seorang guru dengan sangat spesial. Beliau menceritakan perjalanan hidupnya di masa kecil yang ingin menjadi seorang guru dan kondektur karena alasan tertentu. Beliau berkata “Akhirnya sekarang saya bahkan bisa melebihi target lhoo… menjadi professor dan guru besar.“ Luar biasa, sontak para peserta training memberikan applause yang meriah untuk Pak Komar.

Ada satu kalimat yang saya ingat dari ucapan beliau, “Menjadi guru, kalau tidak mau belajar, nggak usah ngajar”. Sangat bermakna sekali kalimat tersebut, memberikan arahan pada guru-guru Indonesia untuk selalu belajar, lebih kreatif dan informatif untuk mengimbangi kemampuan anak didik yang kritis dan komunikatif. Kata kasarnya “Anak muridnya tahu suatu hal, masa gurunya nggak tahu.” Hahahahahaha… jadul.com dong ………….!!

Acara public training belum selesai sampai di situ, dua trainer hebat maju satu persatu tuk memberikan orasi ilmiahnya tentang Guru Kreatif dan Inovatif. Saya berusaha meningat namanya, mereka adalah Kang Asep Safa’at dan Mas Aris Ardiansyah. Di tempat inilah saya pertama kali melihat dua trainer hebat tersebut dan pertama kali pula saya terkagum dengan ucapan dan juga pengalaman beliau yang sudah menjelajah ke seantero negeri.

Kang Asep memberikan kami oleh-oleh untuk tetap semangat menjadi guru, dan berusaha untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengajar. Mas Aris juga tak kalah dahsyatnya, membuat ruangan menjadi menggema karena suaranya yang mirip Ayu Ting Ting. Saya teringat ucapan Mas Aris yang mengatakan bahwa ada 3 tipe guru: Guru Nyasar, Guru Bayar, dan Guru Sadar. Ada banyak sekali ide-ide yang beliau utarakan dalam training tersebut untuk menstimulasi guru supaya tambah bersemangat untuk maju menjadi guru yang sadar.

Sesi selanjutnya, kami masih setia di tempat duduk untuk mengikuti agenda talkshow dengan guru-guru berprestasi, pengajar di sekolah Smart Ekselensia. Ada yang namanya Mba Kartini, Mba Vivi dan Mba Yati. Mereka adalah sosok guru teladan Indonesia yang sudah berhasil membuat metode sendiri dalam proses belajar mengajar. Dua jempol saya angkat tinggi-tinggi buat mereka, menandakan saya harus bisa maju, lebih baik, lebih kreatif dan inovatif mengantarkan anak didik sukses ke depan, menjadi anak yang cerdas dan berakhlakul karimah.

Acara talkshow dipandu oleh seorang artis atau asing lagi, Mba Soraya Haque. Saya sering melihat dia di layar kaca dalam sebuah program talkshow. Tapi kali ini talkshow-nya live, sehingga kami bisa bertanya langsung face to face kepada ketoga guru teladan tersebut atau kepada Mba Soraya yang sudah menulis buku berjudul ‘Soraya Cues’.

Talkshow semakin ramai dan seru karena banyak peserta yang bertanya sekaligus mempraktekkan langsung metode ajar yang sudah dikembangkan oleh ketiga guru Smart Ekselensia tersebut.

Banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil dari public training tersebut. Mereka-mereka adalah motivator hebat yang memberikan inspirasi kepada kami para guru untuk tetap semangat, pantang menyerah, terus berjuang untuk belajar dan mengajar, dan mengantarkan anak didiknya menuju gerbang kesuksesan.

“Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, maka hadirlah gambaran bahwa di antara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga. Kebahagiaan kita sebagai seorang guru adalah ketika kita menyadari bahwa murid merupakan butiran tasbih pengabdian kita pada sang Khaliq.“

Selamat Berjuang wahai GURU….!! Selamat hari GURU Nasional. Bagi saya GURU adalah Great, Useful, Romantic and Unforgettable.

M Fathulloh Hasan

JL. Merapi Raya No 51, Mas Naga, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi

Guru Bahasa Inggris SDIT Insan Rabbani Kota Bekasi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement