Haiku
Hujan berhenti
Sekonyong terdengar
Kaok burung gagak
* Haiku adalah sejenis puisi pendek ala puisi tradisional Jepang.
Saadi al-Shirazi
Bani Adam ibarat anggota dari badan yang sama
Mereka dicipta dari tanah lempung serupa jua
Jika yang satu terluka dan tersiksa karenanya
Maka yang lain akan merasakan sakitnya pula
Kau yang pada derita orang lain memalingkan muka
Tak patut disebut sebagai anak manusia
(Terj. Abdul Hadi W.M.)
Adam's sons are body limbs, to say;
For they're created of the same clay.
Should one organ be troubled by pain,
Others would suffer severe strain.
Thou, careless of people's suffering,
Deserve not the name, "human being".
(Translation by H. Vahid Dastjerdi)
Bangku Taman
Bangku di taman
Menunggu kau dan aku
Tetapi kau dan aku
Tidak ada di sana
Namun ada
Agama
Masyarakat yang meremehkan ilmu pengetahuan
Akan dilecehkan dan diremehkan oleh kebodohan
Mereka tak bisa membedakan antara agama dan kebudayaan
Mereka menganggap agama dapat dipelajari lewat politik
Dan hanya golongannya yang terpuji bila bertindak kasar.
Winter Iowa 1974
pieces of an empty sky, the hazy sun
dance in the thousands of white butterflies in your hair
dance in the whispering wind of the woods and drifts
dance in the rippling river ebbing late night in the dephts of my soul
(In anthology "On Foreign Shores: American Images in Indonesian Poetry" ediited by John McGlyn 1990)
Sesembahan
Pemeluk agama sejati
Pantang menyerah
Bahkan pada apa yang disebut
Takdir dan garis sejarah
Mereka menundukkan wajah
Dan menyerahkan diri dengan pasrah
Hanya kepada Dia
Satu-satunya Sesembahan
Yang patut disembah
Cikeas
Sudah cikeas cendana pula
Sudah lemas kena bencana pula
Tanya-Nya
Tanya-Nya: Aku dekat denganmu
Mengapa kau pergi terlalu jauh mencari-Ku?
Karena Kau terlalu dekat,
Sejarak lengkungan dua busur yang bertemu
Aku harus bersusah payah
Mencari-Mu sampai tempat yang begitu jauh
Tuhan Begitu Dekat
Tuhan,
Kita begitu dekat
sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan, kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Kita begitu dekat
Dalam gelap
kini aku nyala
dalam lampu padammu
(1976)
*Abdul Hadi WM (Prof DR) adalah pelopor puisi sufi Indonesia, pengajar di Universiti Sains Malaysia dan Guru Besar Falsafah Agama dan Budaya di Universitas Paramadina Jakarta.