Rabu 21 Mar 2012 16:00 WIB

Temanku (puisi)

Mengobrol dengan teman/ilustrasi
Foto: visualphotos.com
Mengobrol dengan teman/ilustrasi

Teman,

Apakah kau akan pergi jauh?

Untuk merajut suatu kehidupan yang baru tanpa restu orang tuamu

Haruskah ini terjadi?

Jembatan kehidupan begitu panjang harus kau lewati

Krikil-krikil yang berserakan disana akan merintangimu dan menghadangmu

Mungkin juga sebuah lubang akan kau temui 

Mampukah kau menghadapinya?

Teman,

Kutahu deritamu, kutahu dukamu

Kau tak ingin kegagalan datang kedua kalinya untukmu

Kuatkanlah dirimu

Janganlah kau titikkan air mata, biarkan hatimu saja yang tahu kesedihan dirimu

Teman, 

Tapi harus kau ingat

Harta yang paling berharga bagimu harus kau lindungi

Harus kau jaga dan kau rawat

Jangan sampai ia menanggung beban yang sangat berat

Jangan sampai ia melupakanmu, tak mengenal kamu adalah ibunya

Ingatlah saat kau berjuang

Meregang nyawa untuk menghadirkannya ke dunia ini

Saat kau membawanya selama sembilan bulan

Saat kau dahaga, ia pun dahaga 

Saat kau lapar, ia pun lapar

Teman, 

Aku hanyalah seorang teman 

Yang hanya bisa mendukungmu, yang terbaik untukmu

Restuku selalu menyertaimu dan doa’ kupanjatkan

Semoga Yang Maha Kuasa menolong dan melindungimu

Dan kau dapat membuktikan kepada semua orang bahwa kau bahagia bersamanya

Pilihanmu.

Jakarta, Akhir 2007

Putri

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement