Teman,
Apakah kau akan pergi jauh?
Untuk merajut suatu kehidupan yang baru tanpa restu orang tuamu
Haruskah ini terjadi?
Jembatan kehidupan begitu panjang harus kau lewati
Krikil-krikil yang berserakan disana akan merintangimu dan menghadangmu
Mungkin juga sebuah lubang akan kau temui
Mampukah kau menghadapinya?
Teman,
Kutahu deritamu, kutahu dukamu
Kau tak ingin kegagalan datang kedua kalinya untukmu
Kuatkanlah dirimu
Janganlah kau titikkan air mata, biarkan hatimu saja yang tahu kesedihan dirimu
Teman,
Tapi harus kau ingat
Harta yang paling berharga bagimu harus kau lindungi
Harus kau jaga dan kau rawat
Jangan sampai ia menanggung beban yang sangat berat
Jangan sampai ia melupakanmu, tak mengenal kamu adalah ibunya
Ingatlah saat kau berjuang
Meregang nyawa untuk menghadirkannya ke dunia ini
Saat kau membawanya selama sembilan bulan
Saat kau dahaga, ia pun dahaga
Saat kau lapar, ia pun lapar
Teman,
Aku hanyalah seorang teman
Yang hanya bisa mendukungmu, yang terbaik untukmu
Restuku selalu menyertaimu dan doa’ kupanjatkan
Semoga Yang Maha Kuasa menolong dan melindungimu
Dan kau dapat membuktikan kepada semua orang bahwa kau bahagia bersamanya
Pilihanmu.
Jakarta, Akhir 2007
Putri