Rabu 30 Jan 2019 16:19 WIB

Menjaga Api Iman Agar tak Padam di Negeri Paman Sam

Muslim Indonesia yang tinggal di Amerika membuat komunitas untuk menjaga silaturahim.

Ilustrasi Bersilaturahim
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Bersilaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr Abdul Karim DS*

Seorang lelaki tinggi bercelana jins dan kemeja, berslayer, dan mengenakan peci berjalan keluar dari garasi mobil rumah. Tempatnya di Cowan St Culton CA Amerika Serikat. Di tangannya terlihat satu nampan masakan daging dan kue di nampan lainnya.

Mobil sedan berwarna putih yang dimilikinya langsung tancap gas melalui jalur free way menuju sebuah masjid di San Bernardino, tidak lama sekitar 15 menit sampai di tempat tujuan. Lelaki setengah baya berkumis dan berambut putih itu langsung membawa dua nampan dan menaruhnya di atas meja halaman tepat di samping masjid.

Di situ, ternyata terlihat sudah banyak nampan lain yang tertata dengan aneka ragam makanan dan minuman. Betapa nikmatnya jejeran makanan khas Indonesia di Amerika Serikat, yang jarang kami nikmati. Sungguh bersyukur sekali hidangan itu tersaji di komunitas Muslim California dengan tradisi potluck-nya.

Tulisan ini merupakan refleksi dari aktivitas penulis di sela mengikuti program short course LN 2018 bidang spiritual pedagogy Kemenristekdikti di University of Califronia, Riverside (UCR) USA. Program ini merupakan wujud kekaguman terhadap upaya komunitas Muslim Indonesia di Amerika dalam melestarikan pendidikan Islam bagi diri dan keluarga, serta mempertahankan tradisi kulinernya. Nusantara Muslim of California (NMC) namanya dan bertempat di San Bernardino California Amerika. Lazimnya sebuah komunitas, organisasi ini memiliki struktur yang kurang lebih sudah lima kali berganti pucuk kepemimpinan.

Berdiri sejak 1990, dua kepemimpinan terakhir dari komunitas ini yaitu Yayat, dan sekarang adalah Adi. Diperkuat Bapak Budiman Siregar selaku sepuh dan Ibu Anum selaku bendahara (sekaligus pemilik homestay di mana penulis tinggal) dari 2010 hingga sekarang.

Keanggotaan di komunitas ini tidak mensyaratkan banyak hal. Cukup dengan identitas Muslim Indonesia, sehingga tidak diragukan lagi. Jumlahnya dari tahun ke tahun terus bertambah sampai lebih dari 200 keluarga.

Di antara kegiatan komunitas Muslim di California ini yaitu pembacaan surah Al-Kahfi pada Kamis malam. Kemudian pada Sabtu, anak-anak belajar agama. Setelah mereka, baru kemudian orang tua memperbaiki bacaan (tahsin qiroah) Alquran.

Sedangkan pada Jumat atau Sabtu malam, mereka memanggil ustaz untuk memberikan siraman rohani sekitar tema akhlak, tauhid, dan syariah serta muamalah. Tidak hanya itu, anak-anak usia 5 sampai 8 tahun akan mengikuti pendidikan agama berupa pembelajaran Alquran dan hadis di ICCR (Islamic community center of Redlands) pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Ahad.

Program ini dijalankan dengan mendatangkan pengajar berdarah Arab yang tinggal di Amerika. Bahkan ada imam didatangkan dari Timur Tengah pada Ramadhan. Khusus pada Jumat, sebagian komunitas baik lelaki maupun perempuan melaksanakan shalat Jumat di Masjid Islamic Center Riverside.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement