Kamis 14 Nov 2019 16:18 WIB

Jadilah Pahlawan Masa Kini

Jadilah pahlawan masa kini yang menguasai teknologi dan bukan jadi korban.

Dr.  Hj. Netty Prasetiyani, M.Si.,  Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI
Foto: dok. Istimewa
Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si., Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr Hj Netty Prasetiyani, M.Si, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI

Pertempuran 10 November 1945 dipantik oleh resolusi jihad yang diserukan KH Hasyim Asy’ari. Seruan inilah yang membakar semangat rakyat untuk datang ke Surabaya melawan penjajah. Di bawah komando para kiai, rakyat bahu membahu bersama tentara melawan tentara Inggris dengan gagah berani.

Karena itu, mari kita maknai momentum Hari Pahlawan dengan menjadi pahlawan masa kini yang berjuang melawan kebodohan,  berjibaku menjadi generasi  cerdas, kreatif, dan melakukan perubahan di berbagai bidang kehidupan. Ayolah para pewaris negeri, jadilah kita pahlawan masa kini dengan berani memikul beban tanggung jawab masa depan negeri. Bangun kesadaran sejarah bahwa wajah negeri hari ini adalah cermin masa depan bangsa.

Hai, anak muda, kuy-lah, jadi pahlawan masa kini dengan tidak pernah berhenti belajar, sebab tantangan hanya dapat ditaklukkan dengan ilmu pengetahuan. Jadilah sang pengais ilmu di mana saja berada. Bangun kapasitas, tingkatkan kualitas diri, dan luaskan cakrawala berfikir. Belajarlah juga dari kegagalan sebagai objek pengalaman yang amat berharga di masa depan.

Anak bangsa Indonesia yang tumbuh dengan meminum air jernih khatulistiwa, jadilah pahlawan masa kini dengan membangun  kompetensi yang sesuai dengan keahlian dan peminatan. Dunia karier, profesional, dan entrepreneur semakin kompetitif dan membutuhkan keahlian spesifik.

Karena itu, pahami tren perkembangan zaman agar kita tidak tergilas. Lengkapi diri dengan 21st century skill seperti berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, literasi informasi, dan kemampuan bersosialisasi.

Hai, semua rakyat Indonesia, kaum laki-laki dan  perempuan,  mari bergerak dan saling bergandeng tangan. Jadilah pahlawan masa kini dengan terlibat dalam banyak gerakan, seperti pendidikan yang layak untuk semua, pendidikan karakter, pengasuhan keluarga, setop kejahatan seksual pada anak dan perempuan; setop perdagangan perempuan; hingga gerakan menghilangkan kesenjangan ekonomi yang membuat perempuan sulit mendapatkan akses karena salah satu komponen demokrasi yang sehat adalah partisipasi publik yang baik.

Selain itu, mari maknai momentum Hari Pahlawan ini dengan mengokohkan ketahanan keluarga sebagai pondasi ketahanan nasional. Sudah saatnya kita membangun kesadaran nasional bahwa tugas pengasuhan, perawatan, dan pendidikan anak-anak dalam rumah tangga adalah tugas bersama pasutri yang dilakukan dengan relasi kesalingan: saling asah, saling asuh dan dan saling asih. Jadilah pahlawan keluarga dengan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing dengan baik.

Saya percaya, jika ketahanan keluarga kokoh, maka ada banyak peran yang bisa dimainkan keluarga untuk berkontribusi menyelesaikan persoalan masyarakat. Akhirnya, dapat terbangun ketahanan sosial dan ketahanan nasional.

Jadilah pahlawan masa kini yang menguasai teknologi dan bukan jadi korban dan ketergantungan. Gunakan itu untuk mendatangkan manfaat bagi orang banyak, jangan malah membuat sakit jiwa dan abai pada lingkungan sosial sekitar.

Jadilah pahlawan masa kini dengan membangun karakter positif diri. Kehidupan bermartabat yang membahagiakan bukan hanya butuh otak dan kekuatan fisik, tapi juga kebeningan hati. Perpaduan akal yang cerdas dan hati yang bening akan menjadi tempat subur bagi munculnya karakter positif.

Saya pun ingin mensyukuri bahwa tahun ini, Rohana Kudus, perempuan jurnalis hebat dari Sumbar ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Jejak kàryanya adalah inspirasi utk pahlawan masa kini. Melihat rekam jejaknya, saya menilai sosok Rohana Kudus seharusnya sudah sejak lama dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. 

Namun, proses penetapan yang masih birokratis, terkadang ada tokoh yang berjasa besar, malah terlupakan dan tersisihkan. Mari kita meneruskan perjuangan para pahlawan pendahulu. Negeri ini membutuhkan sumbangsih dan dedikasi  kita agar jangan sampai rakyat sengsara di tengah alam yang kaya raya.

Akhirnya, untuk  semua pahlawan yang  telah basahi tanah negeri ini dengan darah, air mata, peluh,  dan seluruh energi jiwa raganya, baik yang dicatat sejarah atau pun yang luput, saya mengajak semuanya untuk mengheningkan cipta dan berdoa, agar Allah SWT berikan kemuliaan di sisi-Nya.

Selamat Hari Pahlawan, Akulah Pahlawan Masa Kini!

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement