REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setiap hari, jutaan foto diunggah di berbagai media sosial. Fotografi kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia modern. Namun, tidak banyak acara yang membahas dunia fotografi dalam konteks kekuatan medium itu sendiri, serta mengambil jarak dengan persoalan teknik maupun alat fotografi.
Menampilkan wajah fotografi Bandung maupun dunia saat ini, menyusun siasat kemajuan infrastruktur dalam fotografi, serta menjalin jejaring diantara berbagai elemen infrastruktur fotografi baik dalam konteks nasional maupun internasional; adalah tujuan utama diselenggarakannya Bandung Photo Showcase 2015. Acara yang direncanakan berlanjut tiap dua tahun ini dibangun atas inisiatif Bungkus! Bandung Photography Now, KOMVNI Photo Collective serta Institut Français Indonesia dan dilaksanakan pada 7 hingga 17 Maret 2015.
Kegiatan ini dirancang untuk diselenggarakan di berbagai tempat di Kota Bandung serta berformat inisiasi publik dengan melibatkan berbagai institusi dalam dunia fotografi. Serangkaian ruang seni terlibat membangun peristiwa ini: Selasar Sunaryo Art Space, Lawang Wangi Creative Space, Galeri Soemardja, Galeri Gerilya, URBANE/Yuliansyah Akbar Gallery, IFI Gallery, serta CMNK Gallery.
Tak kalah pentingnya adalah peran institusi pendidikan yang mengerahkan upaya terbaiknya dalam mendukung acara ini: Institut Teknologi Bandung, Universitas Kristen Maranatha, serta Universitas Pasundan. Bakal jejaring dengan institusi pendidikan internasional terwakilkan oleh keterlibatan Chiang Mai University (Thailand), Nanyang Technological University (Singapura), serta Ecole Nationale Superieure de la Photographie Arles (Prancis).
“Rangkaian acara utama dibangun dalam tiga aspek pameran, diskusi, serta pendidikan,” kata Ricky Arnold, salah satu perwakilan dari Bandung Photo Showcase 2015, Rabu (4/3).
Dua materi pamer dilaksanakan di Selasar Sunaryo Art Space, menampilkan kajian awal atas perkembangan fotografi Bandung dalam pameran ‘Revisiting Bandung’ serta pameran tunggal seniman foto Prancis Francoise Huguier yang menampilkan hasil kerjanya selama di Bandung. Sedangkan forum diskusi dalam format round table diselenggarakan di Lawang WangiCreative Space (topik: peran komunitas dalam fotografi).
Sementara dalam aspek pendidikan, dua buah workshop diselenggarakan, yaitu encounter Bandung workshop bersama bersama Françoise Huguier (nirbayar, dengan peserta 2 mahasiswa ENSP Arles dan 2 fotografer muda Bandung), serta Photo Editing Workshop oleh Zhuang Wubin seorang fotografer, peneliti serta pendidik media fotografi dari Singapura. Forum kritik foto juga diselenggarakan dengan peserta terbatas yang melibatkan tiga panelis Ng Swan Tie (Indonesia), Françoise Huguier (Prancis) dan Zhuang Wubin (Singapura).