Rabu 17 Jun 2015 17:49 WIB

Pendampingan untuk Hadapi Kenakalan ‘Si Luppy’

Sosialisasi Lupus
Sosialisasi Lupus

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam menghadapi Lupus pada anak dan remaja, tentunya membutuhkan penanganan khusus baik secara medis maupun secara psikologis. Mereka juga butuhkan wadah untuk saling menguatkan dan memberikan dukungan sebagai sesama penyandang maupun pendampingnya.

Karena itu, Syamsi Dhuha Foudation (SDF) berusaha memfasilitasi kebutuhan itu dengan berbagi inspirasi, informasi, dan melakukan asesmen. Semua itu, guna mengetahui kebutuhan pendampingan baik untuk para Odapus anak dan remaja maupun orang tuanya. Maka program pendampingan itupun diluncurkan 3 Mei 2015 yang lalu.

”Lupus yang dimiliki, tidak boleh menjadi hambatan untuk mewujudkan cita-cita, tetaplah  berkarya dan meraih mimpi,” tutur Dian Syarief, belum lama ini.

Kegiatan dibuat terpisah antara Odapus dengan orang tua/pendampingnya. Pada Odapus anak dan remaja, dibangun suasana yang menyenangkan sehingga mereka bisa merasa lebih akrab satu sama lain. Dilakukan juga sesi asesmen mengenai kondisi fisik dan psikis yang mereka miliki saat ini.

Pada Odapus Anak, terdapat kekhasan dimana kunci dukungan yang mereka rasakan selama ini dapat membantu proses pemulihan. Itu adalah dukungan dari keluarga terdekat yaitu orang tua dan saudara sekandungnya.

Sedangkan pada odapus remaja, kata Dian, sesuai dengan tahapan perkembangannya, dukungan tidak hanya didapatkan dari keluarga tapi juga lingkungan pertemanan. Oleh karenanya, kebutuhan akan eksplorasi pertemanan dan minat lebih dibutuhkan oleh para Odapus remaja.

“Karena itu, Nur Asni Setiani, seorang odapus yang tengah menuntaskan S2-nya di ITB pun dihadirkan tuk berbagi pengalamannya bagaimana dapat bersahabat dengan Lupus, saat  pertama terdiagnosa Lupus ketika di SMP dulu, hingga saat ini,” ujarnya.

Di saat yang bersamaan, dilakukan sesi edukasi bagi para orang tua /pendamping Odapus mengenai Lupus pada anak dan remaja, baik secara medis maupun psikologis.  Prof Dr Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A (K), M.Kes, sebagai Dokter Pemerhati Lupus (DPL) anak sekaligus penasehat program, menyampaikan hal-hal lebih detail terkait Lupus pada anak dan remaja berikut penanganannya.

Begitu pula dengan Ibu Yuli Suliswidiawati, Psi., M.Pd, yang memaparkan bagaimana cara mendampingi anak yang memiliki penyakit kronis terutama Lupus. “Memahami Lupus dengan baik, kedekatan emosi seluruh elemen keluarga, sentuhan kasih sayang dalam setiap kebersamaan, dan meningkatkan ketaatan pada Tuhan adalah jurus ampuh membuat para odapus mencapai kondisi yang lebih baik,” katanya.

“Sahabat….gemakan terus suara hatimu untuk menolong sesama dan menebarkan kasih… Terima kasih atas perhatian, kepedulian, empati dan simpati serta peran sertamu…Care for Lupus, your caring saves lives…”, penggalan puisi yg dibacakan sahabat odapus cilik Ipana bagi Prof. Budi dan Bunda Yuli dan kakak-kakak Volunteer pendamping.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement