REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Syamsi Dhuha Foundation (SDF) menjadi wakil Indonesia di ajang "12th International Congress on SLE & 7th Asian Congress on Autoimmunity" di Melbourne, Australia. Keterlibatan ini menjadi bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas hidup Orang dengan Lupus (Odapus) tidak hanya di Indonesia, namun juga mancanegara dalam menemukan terapi Lupus yang aman dan efektif.
Berlangsung di Melbourne Convention and Exhibition Center, SDF melakukan poster presentation pada 27 Maret dan juga menjadi salah satu narasumber pada program sosialisasi Lupus di KJRI Melbourne.
Sedangkan di patient conference program 29 Maret, SDF menyampaikan oral presentation tentang topik terkait. Bersamaan dengan itu juga tampil perwakilan beberapa kelompok dari Australia. Mereka berbagi tentang berbagai upaya yang dilakukan untuk tingkatkan kepedulian, dukungan dan advokasi baik bagi individu maupun keluarga yang terkena Lupus.
“SDF menginisiasi Lupus Exercise (Senam Lupus) dalam bentuk yang belum pernah ada sebelumnya, sebagai olahraga ringan yang dapat dilakukan Odapus sendiri di rumah secara rutin untuk melatih dan melemaskan persendian yang kerap kali kaku serta melatih pernafasan," ujar Founder SDF, Eko Pratomo yang mewakili SDF di acara tersebut.
Eko menjelaskan, senam tersebut dirancang oleh SDF bekerja sama dengan Fakultas Pendidikan Olahraga & Kesehatan– UPI. Video tersebut sudah diunggah di youtube dan hingga saat ini sudah dilihat hampir 3.000 kali untuk versi 1 & 2. Responden Odapus yang 90 persen wanita dan 10 persen pria ini, berusia antara 15–50 thn, menyatakan bahwa Senam Lupus ini cukup mudah bahkan sangat mudah untuk dilakukan.
Adapun aplikasi Lupie Diary akan memudahkan Odapus memiliki catatan medis pribadi yang dapat dibawa kemana saja, sehingga sangat membantu jika harus berkonsultasi dengan berbagai dokter, kapanpun dan dimanapun berada.
Aplikasi ini sudah tersedia dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin, dapat diunduh gratis bagi pengguna iOS maupun android di App Store dan Google Play dengan gunakan kata kunci Lupie Diary.
"Hingga saat ini sudah dimanfaatkan oleh hampir 800 pengguna. Mereka menyatakan bahwa aplikasi ini sangat praktis dan menyenangkan”, ungkap Eko Pratomo.
Tahun ini merupakan kali ke-empat SDF berperan aktif di kongres internasional Lupus. Yang pertama di Shanghai (2007) melalui dua abstrak ’Challenges for Indonesian’s Lupus Peer Groups’ & ’Strengthening the Faith; A Spiritual Healing for Lupus Patients’.
Kedua di Vancouver (2010) dengan abstrak ’How to Make Friends with Lupus’, dan menerima penghargaan International Lifetime Achievement Awards.
Sedangkan di World Lupus Summit - Vienna (2015), SDF bekerjasama dengan Lupus Europe, dimana buku SDF ’Luppy Sahabatku yang Nakal’ diadaptasi dan dialihbahasakan ke berbagai bahasa dan disebarluaskan di Eropa: ‘The Lupus Tamer’ (English), ‘Apprivoiser le Lupus’ (French), ’De Lupus Temmer’ (Dutch).