Senin 02 Jul 2012 22:29 WIB

Belajar di Singapura Bukan Hanya Dominasi Kaum Berada

Singapura
Singapura

Apabila kita mendengar kata Singapura yang pertama keluar di benak kita adalah negara yang serba mahal.  Singapura terkenal dengan wisata belanja dan kasinonya. Banyak kaum jetset dan kelas menengah Indonesia pergi untuk menghabiskan uang mereka.  Jadi apakah gambaran itu juga berlaku untuk dunia pendidikannya?  Ternyata tidak!  Seperti yang banyak diketahui oleh banyak orang, sistem pendidikan di Singapura adalah salah satu yang terbaik di Asia Tenggara dan bahkan di dunia.

Ini semua disebabkan oleh tingginya investasi dan alokasi dana yang diberikan oleh pemerintah Singapura di bidang pendidikan. Rasional dari kebijakan ini adalah Singapura sebagai negara yang tidak memiliki sumber daya alam sedikitpun sangat bergantung terhadap sumber daya manusianya.

Untuk tahun fiskal 2012 sendiri saja pemerintah singapura mengalokasikan 10,6 miliar dollar singapura untuk kementrian pendidikannya. Seperlimanya dari anggaran tersebut atau sebesar 2,6 miliar dollar singapura dialokasikan untuk dana operasional universitas negeri mereka yaitu  NTU (Nanyang Technological University) ; NUS (National University of Singapore), SMU (Singapore Management University), SUTD (Singapore University of Technology and Design), dan SIM (Singapore Institute of Management).

Dana yang sebegitu besar digunakan untuk menunjang operasional dan untuk membantu mahasiswa-mahasiswa di Singapura.

Salah satu faktor yang menyebabkan Singapura maju adalah menjunjung tinggi budaya meritokrasi. Budaya menghormati seseorang berdasarkan prestasinya dan bukan karena suku, agama, ras atau golongan. Walaupun kita merupakan pelajar asing tapi apabila dapat menunjukan prestasi yang baik, kita dapat mendapatkan fasilitas negara yang bahkan lebih baik dari warga Singapura itu sendiri.

Kehidupan mahasiswa di Singapura baik yang lokal maupun mahasiswa internasional sangatlah kondusif. Berbagai macam subsidi untuk biaya transportasi , makan dan akomodasi diberikan dengan sangat murah hati.  Untuk biaya kuliah yang begitu tinggi kitapun dapat mengambil apa yang disebut pinjaman mahasiswa dari bank-bank setempat secara penuh ataupun sebagian.  Bukan hanya itu saja, banyak sekali beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai macam pihak di Singapura. Baik itu dari universitas itu sendiri maupun dari  berbagai perusahan lokal dan kementrian. Dan semua hanya memiliki ikatan kerja yang singkat antara 3-6 tahun. Di universitas-universitas negeri Singapura banyak yang menawarkan akomodasi yang murah untuk mahasiswa-mahasiswanya. Mereka juga menawarkan kerja paruh waktu dengan imbalan gaji yang cukup lumayan untuk menutupi biaya hidup selama di Singapura.

 

Jadi apabila kita beranggapan Singapura adalah tempat yang mahal dan memerlukan biaya tinggi untuk belajar adalah salah. Asalkan kita dapat menunjukan prestasi kita  sebagai seorang pelajar, kita dapat mendapatkan fasilitas yang bukan saja baik tapi juga jaminan masa depan. Apabila kita dapat memasuki universitas–universitas negeri di Singapura hampir dipastikan kita akan mendapatkan pekerjaan, kewarganegaraan ataupun izin tetap tinggal (permanent residence). Kemudahan-kemudahan ini yang membuat banyak pelajar Indonesia tertarik belajar di Singapura.

Menurut data terakhir ada sekitar 20 ribu pelajar Indonesia yang  belajar di Singapura dari berbagai jenjang pendidikan mulai SD hingga perguruan tinggi. Untuk jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Singapura bisa dikatakan mencapai angka empat ribu mahasiswa yang tersebar di berbagai macam perguruan tinggi di Singapura. Jumlah pelajar yang sedemikian banyak di Singapura berasal dari berbagai macam latar belakang di Indonesia.

Penulis: Ivan Louise Barus

President PPI Singapura periode 2012/2013

Sekolah: Nanyang Technological University.

Jurusan: Ekonomi

sumber : ppi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement