REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Mahasiswa Universitas Terbuka cabang Korea Selatan yang merupakan para Tenaga Kerja Indonesia di Korea, melakukan diskusi politik: #SaveKPK: Menyelamatkan KPK, Menyelamatkan Indonesia.
Dalam forum yang diadakan di Yeungnam University, Gyeongsan-Korea Selatan pada Ahad 7 Oktober 2012 ini, para peserta terlihat antusias mendengarkan orasi yang disampaikan oleh para Mahasiswa dan Tutor (Dosen).
Pada sesi pertama, Adi Susilo, Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi menyampaikan, bahwa Kepolisian RI saat ini terlihat tidak memiliki niat tulus ikhlas dalam membersihkan insitusinya dari segala kejahatan, termasuk dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Mekanisme rekrutmen awal di kepolisian menurutnya menjadi salah satu permasalahan yang terjadi saat ini di tubuh Polri.
Lain hal, Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) sebaiknya juga menjadi motor penggerak pembenahan di tubuh Polri.
Pada sesi berikutnya, Andy Tirta, Tutor Departemen Manajemen UT Korea menyampaikan, bahwa gerakan sosial yang terjadi saat ini, adalah imbas dari tidak berjalannya lembaga-lembaga sesuai dengan harapan masyarakat.
Karenanya, sangat mungkin dalam gerakan #SaveKPK yang awalnya diinisiasi di dunia maya saja, dapat menjadi gerakan sosial yang didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Pernyataan tersebut diamini oleh pembicara lainnya, Noka Prihasto, Tutor Departemen Bahasa Inggris, yang melihat signifikansi peran media jejaring sosial yang dapat menggerakkan rakyat seperti yang terjadi di Negara-negara lain di dunia seperti di Mesir setahun lalu.
Mahasiswa lainnya, yang juga ikut aktif dalam memberikan orasi politik, Ahmad Jaenudin (Komunikasi Semester 2) dan Sunardi (Manajemen semester 4) juga menyampaikan beberapa usulan dan pandangan mengenai urgensi menjaga keutuhan KPK sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Peran rakyat sebagai kontributor utama dalam pembangunan Indonesia, juga menjadi modal utama dalam perbaikan generasi Indonesia di masa mendatang. Karenanya, peran pendidikan seperti yang dilakukan oleh para Pekerja Indonesia di Korea Selatan melalui UT Korea, menjadi salah satu bentuk perjuangan dalam membentuk Indonesia yang lebih baik.
Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia
Melalui acara diskusi #saveKPK ini, para pembicara dan peserta yang hadir berharap, masyarakat di Indonesia juga harus tau, bahwa para WNI di luar negeri pun ikut terus memantau dan memberikan dukungan atas perjuangan yang selama ini dilakukan. Bekal yang dicari saat ini di luar negeri, baik dari sisi pendidikan maupun ekonomi, seyogyanya menjadi bahan bakar dalam perjuangan untuk bangsa dan Negara Indonesia tercinta.
Penulis:: Andy Tirta (Mahasiswa S3 di Yeungnam University, Tutor Departemen Manajemen, Universitas Terbuka cabang Korea Selatan)