REPUBLIKA.CO.ID, Dok, saya sebulan lalu terserang flu berat dan butuh waktu lebih dari 3 minggu untuk bisa pulih. Selama flu itu, pendengaran terganggu. Namun mengapa sampai sekarang efeknya tidak hilang ya dok, apa ini berkaitan? Bagaimana mengatasinya? Terima kasih.
Rini (25 tahun)
Jakarta
Jawaban:
Hai Rini, salam kenal ya, antara hidung dan telinga terhubung oleh suatu saluran yang dinamakan saluran/tuba eustachius, yang berfungsi menyeimbangkan tekanan di luar telinga dan rongga telinga tengah, serta proteksi rongga telinga tengah terhadap refluks cairan dari rongga nasofaring (ruangan di belakang lubang hidung).
Namun bila flu lama, fungsi tuba dapat terganggu, terjadi pembengkakan dan sumbatan tuba, terbentuk cairan dalam rongga telinga tengah, sebagai akibat tekanan negatif dalam telinga tengah.
Istilah medisnya disebut Otitis media, dimana Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui tuba eustachius.
Sebagaimana halnya dengan infeksi saluran napas atas (ISPA), otitis media juga merupakan sebuah penyakit langganan anak-anak. Walaupun demikian dapat saja terjadi pada usia dewasa. Otitis Media berdasarkan durasi penyakitnya dibagi atas akut (< 3 minggu), subakut (3-12 minggu) dan kronis (> 12 minggu). Sedangkan menurut gejala klinisnya otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif (= otitis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi).
Masing- masing golongan mempunyai bentuk akut dan kronis, yaitu otitis media supuratif akut (otitis media akut= OMA ) dan otitis media supuratif kronis (OMSK). Begitu pula otitis media serosa terbagi menjadi otitis media serosa akut (barotraumas = aerotitis) dan otitis media spesifik, seperti otitis media tuberkulosa atau otitis media sifilitika. Otitis media yang lain ialah otitis media adhesive.
Otitis media serosa disebut juga otitis media musinosa, otitis media efusi, otitis media sekretoria, otitis media mukoid (glue ear) adalah keadaan terdapatnya cairan bening kental di telinga tengah tanpa adanya tanda dan gejala infeksi aktif, sedangkan gendang telinga utuh, meskipun otitis media dengan efusi lebih banyak terdapat pada anak yang telah sembuh dari otitis media akut dan biasanya dikenal dengan “glue ear”.
Bila terjadi pada orang dewasa, penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustachii harus dicari. Efusi telinga tengah sering pada kasus barotrauma (pada seorang penyelam atau setelah turun dari pesawat), ISPA serta alergi hidung. Penyebab gangguan fungsi tuba lainnya bisa disebabkan oleh tumor nasofaring, adenoid yang membesar dan idiopatik(tidak diketahui penyebabnya).
Gejala yang menonjol biasanya pendengaran yang berkurang, selain itu ada rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang sakit. Kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak di dalam telinga dengan perubahan posisi. Rasa nyeri relative. Vertigo kadang dalam bentuk ringan. Dengan otoskop terlihat gendang telinga tertarik kedalam. Kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam rongga telinga tengah. Tuli konduktif dapat dibuktikan dengan pemeriksaan test fungsi dengar.
Pengobatannya dapat dengan obat-obatan atau pembedahan. Bila gejala masih menetap setelah 1–2 minggu terapi obat, dilakukan tindakan miringotomi, (sayatan kecil pada gendang telinga untuk mengalirkan cairan di rongga telinga tengah) dan apabila belum membaik juga dengan miringotomi dapat ditambahkan pemasangan pipa penyalir (Grommet). Sebaiknya segera berobat ke dr.THT untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan terapi yang tepat untuk keluhan anda, sehingga terhindar dari tuli permanen. Semoga jelas dengan penjelasannya. Salam.
(SB)
dr.Selfiyanti B. MKes., SpTHT-KL
Spesialis THT di RS Meilia Cibubur
Kolom Dokter Kita diasuh oleh RS.Meilia Cibubur
Kirim pertanyaan Anda ke email : [email protected]