Tenda berukuran sekitar 3 x 4 meter itu berdiri di sebelah selatan Stadion Utama Asiad Incheon. Tepat di depan tenda itu tertulis lost and found (terjemahan: hilang dan ditemukan). Sementara, di sebelahnya berdiri pula tenda berukuran sama, namun dengan tulisan yang berbeda lost children (kehilangan anak).
Dua tenda itu sengaja didirikan panitia Asian Games XVII Incheon untuk membantu pengunjung yang kehilangan barang berharga hingga anaknya saat menyaksikan gelaran upacara pembukaan Asian Games XVII, Jumat (19/8).
Memang sudah selayaknya buat pihak penyelenggara untuk bisa memberikan jaminan terkait hilangnya barang berharga para penonton acara pembukaan. Penyelenggara pun menjamin keamanan anak yang kehilangan orang tuanya selama pelaksanaan Asian Games.
Buat saya, ini adalah upaya dan sebagai bukti kepedulian panitia penyelenggara terhadap kenyamanan para pengunjung. Ternyata, sikap itu tidak hanya ada dalam kesadaran panitia penyelenggara Asian Games XVII Incheon, namun di pihak otoritas Korea Selatan.
Saat saya berada dalam perjalanan menuju venue pertandingan, ternyata saya juga melihat hal yang sama. Sebuah papan pengumuman menempel di setiap sudut di gerbong kereta bawah tanah (subway) yang saya tumpangi. Pengumuman yang ditujukan untuk para warga Korea Selatan dan turis asing terkait kemungkinan kehilangan barang berharga di dalam fasilitas dan tempat-tempat publik.
Pengumuman tersebut berisikan nomor telepon yang dapat dihubungi ketika Anda kehilangan barang berharga saat berada di bus, kereta bawah tanah, taksi, ataupun di tempat publik. Hal ini pun tidak hanya berlaku di kota penyelenggara Asian Games XVII Incheon, tapi juga di sejumlah kota besar Korea Selatan, termasuk Seoul dan Busan.
Selain untuk warga negara Korea Selatan, layanan ini juga bisa digunakan buat warga negara asing yang tengah melakukan perjalanan ke negara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Korea tersebut. Buat turis dan wisatawan asing yang kehilangan barang berharga bisa menghubungi nomor tersebut ataupun melaporkan ke kantor kepolisian yang berada di dekat sekitar lokasi hilangnya barang tersebut.
Layanan ini pun terbukti cukup membantu warga negara Korea Selatan yang kehilangan barang berharga di fasilitas dan transportasi publik. Data terakhir menyebut, sebanyak 70 persen orang yang melaporkan kehilangan akhirnya mendapatkan barang beharganya kembali. Bahkan, berdasarkan lansiran Korea Herald, angka itu terus bertambah pada 2008.
Layanan ini menjadi salah satu layanan unggulan Pemerintah Korea Selatan dan kepolisian Korea Selatan. Namun, di sisi lain, ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memberikan kenyamanan terhadap warga negaranya dan turis yang berkunjung ke Korea Selatan. rep:reja irfa widodo ed: abdullah sammy