LONDON -- Andy Murray membuat peluangnya kembali hidup setelah berhasil mengalahkan Milos Raonic dengan skor 6-3 dan 7-5 pada laga yang berlangsung di Arena O2, dalam ajang ATP World Tour Finals, London, Rabu (12/11).
Sebelumnya, petenis asal Skotlandia itu sempat terseok-seok ketika menelan kekalahan dua set langsung 4-6, 4-6 dari petenis asal Jepang, Kei Nishikori,
Pertandingan antara Murray dan Raonic pada set kedua sempat berjalan alot ketika kedudukan 5-5. Namun pada akhirnya, Murray memenangkan laga yang berlangsung selama 1 jam 31 menit itu.
Berdasarkan data statistik dilansir situs ATP, secara keseluruhan Murray dan Raonic hampir seimbang dalam menciptakan servis penentuan serta double fault, yakni sama-sama sebanyak empat dan dua kali.
Namun, Murray lebih unggul dalam statistik mendapatkan dan mencuri poin untuk mengantar dirinya mendapatkan kemenangan. Secara keseluruhan Murray mencetak 67 persen servis yang memberikan nilai padanya. Sementara, Raonic hanya mencetak 60 persen peluang skor pada pertandingan itu.
Murray selanjutnya akan menghadapi petenis unggulan lainnya, yakni Roger Federer, yang hampir memastikan dirinya lolos grup setelah mendapat dua kemenangan dari Raonic dan Nishikori. Walhasil, kemenangan melawan Federer menjadi hal wajib bagi Murray jika ingin masuk ke semifinal.
Sekalipun yakin akan mendapat hasil positif, Murray tetap mengakui kerap kesulitan ketika menghadapi Federer. "Ya, dia petenis yang bagus dan selalu memiliki kesempatan yang bagus pula. Tentu ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Aku berharap aku bermain bagus nanti," kata dia dilansir dari laman resmi ATP World Tour.
Pertandingan keduanya menjadi yang ke-23 kalinya dalam 10 tahun terakhir. Murray dan Federer mengumpulkan kemenangan sama, yakni 11 kali kemenangan. Namun, keunggulan Federer terletak pada tiga kali memenangkan laga melawan Murray di ajang ATP World Tour Finals sejak dipindahkan ke London.
Menurut Murray, peluang untuk lolos harus diciptakan dengan kerja keras melawan petenis tangguh macam Federer. Kemenangan melawan Federer sangat penting karena Kei Nishikori, yang sebelumnya mengalahkan Murray juga membidik semifinal. Nishikori dipastikan akan bermain agresif untuk mengalahkan Milos Raonic demi tiket tersebut.
"Saya akan melihat hasil Nishikori melawan Raonic. Jika Kei (Nishikori) menang, saya wajib mengalahkan Roger (Federer). Namun, itu semua tidak penting, karena yang diperlukan ialah berlatih dan memenangkan pertandingan. Saya tidak bisa memprediksi tahap selanjutnya," kata dia, dilansir dari laman the Guardian.
Sementara itu, pasca-mengalahkan Nishikori, Federer belum merasa tenang. Dilansir dari laman BBC, Federer ternyata menginginkan Raonic memenangkan pertandingan melawan Murray untuk mengamankan posisinya. Namun, kekalahan Raonic justru membuat Federer perlu mengalahkan Murray. "Saya sangat ingin lolos dari grup dan itu menyenangkan. Namun, tampaknya saya masih butuh memenangkan pertandingan," katanya.
Federer juga mengakui, permainan petenis asal Jepang, Nishikori, membuatnya mengeluarkan seluruh kemampuan. Nishikori disebut Federer selalu memberi tekanan dan membuat Federer bermain bertahan. "Saya tahu Kei bermain bagus dan bahkan lebih bagus. Saya bermain defensif dan saya punya alasan untuk itu. Ke depannya, saya memiliki tujuan untuk lolos dari grup tanpa terkalahkan," katanya, dikutip dari Tennis World USA/.
Diketahui, ATP World Tour Finals merupakan turnamen yang hanya diikuti oleh delapan petenis terbaik dalam satu musim. Mereka dibagi ke dalam dua grup. Setiap petenis akan bermain tiga kali untuk memperebutkan dua tiket terbaik menuju semifinal.
rep: wahyu saputra ed: fernan rahadi