Rabu 04 Jan 2017 13:00 WIB

Fokus PABBSI Persiapkan Atlet Muda pada 2017

Red:

JAKARTA – Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani berhasil membawa medali perak dari Olimpiade Rio 2016. Melihat keberhasilan tersebut, Ketua Umum Persatuan Angkat Berat Binaraga Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Rosan Perkasa Roeslani berharap apa yang dilakukan keduanya bisa menjadi pemicu untuk atlet angkat besi lainnya untuk brrprestasi pada 2017.

Dia menginginkan, 2017 bisa menjadi kelanjutan bagi cabang olahraga angkat besi terus meningkatkan prestasinya. "Tentunya mereka terus berprestasi. Bonus bukan satu-satunya motivasi, mereka tentunnya termotivasi karena untuk Merah Putih," kata Rosan, Selasa (3/12).

Setelah mengapresiasi Eko dan Yuni dengan memberikan bonus setelah kontribusinya untuk Indonesia di Olimpiade tersebut, Rosan menyatakan, atlet lainnya bisa lebih baik lagi. Begitu pun juga untuk atlet-atlet berprestasi harus mempertahankan bahkan mengupayakan terus menghasilkan prestasi.

Rosan juga mengharapkan keberhasilan tersebut juga menular kepada atlet muda nantinya. "Atlet lain maupun yang masih muda paling tidak bisa sama atau lebih dari atlet yang sudah menerima bonus setelah berhasil membawa prestasi dari Olimpiade Rio ini," jelasnya.

Dia menilai prestasi atlet juga tidak bisa begitu saja muncul tanpa adanya dukungan saat melakukan pelatihan. Rosan berpendapat, sesi latihan hingga penyediaan fasilitas harus diperhatikan dengan baik dan benar.

Seperti halnya Olympic Center Cibubur yang kini ditempati  juga untuk pelatnas angkat besi, menurut Rosan, memang masih ada kekurangan. Sebab, ada beberapa bagian masih dalam proses. "Mungkin sekarang sudah lebih baik, ya, tetapi mungkin sekitar menjelang akhir 2016 masih ada kurang. Jika masih ada kekurangan, maka kami mencoba untuk menutupinya agar latihan atlet tak terganggu," ungkap Rosan.

Peraih medali perak Olimpiade Rio kelas 62 kg Eko Yuli Irawan mengakui, menjelang akhir 2016 ia menempati pelatnas di Cibubur memang di sana masih ada kekurangan. Hanya saja, kondisi tersebut dirasakannya pada awal Desember 2016. Ada kemungkinan setelah libur selesai perbaikan yang belum selesai sudah dilakukan.

"Kami libur sampai 3 Januari 2017, memang waktu itu lantai ada beberapa yang belum selesai sehingga mengganggu latihan. Tetapi mudah-mudahan setelah libur sampai 3 Januari ini, semua selesai," ungkap Eko.

Rosan pun berharap Januari 2017 bisa menjadi awal yang baik untuk semua proses pelatihan atlet pelatnas. Fasilitas hingga pembinaan bisa berjalan dengan baik untuk mempersiapkan turnamen 2017, Asian Games 2018, hingga jangka panjang Olimpiade Tokyo 2020. rep: Rahayu Subekti ed: Abdullah Sammy

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement