Rabu 04 Jan 2017 17:15 WIB

Berburu Camilan Seru

Red:

Siapa yang tidak suka ngemil saat waktu luang datang? Semua orang pasti senang menikmati camilan saat waktu senggang atau di sela-sela melakukan kegiatan sehari-hari.

Biasanya, masyarakat gemar mengonsumsi kuliner ini lantaran enak dan harganya murah. Salah satu jenis camilan yang disukai oleh berbagai kalangan adalah makaroni dan lidi-lidian yang memiliki cita rasa gurih dan renyah.

Jajanan ala anak SD ini masih sering dijumpai hingga kini. Salah satunya di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan. Jenis kudapan yang satu ini kini justru menjadi kuliner yang naik daun dan dikenal dengan nama 'Makaroni Ngehe'.

Dari namanya saja, kita pasti sudah dibuat penasaran. Menurut Agung, satu di antara pegawai di gerai Makaroni Ngehe, makaroni yang  ditawarkan di sini memiliki berbagai tingkatan untuk level pedesnya. Mulai dari pedas biasa, pedas menengah, hingga pedas luar biasa.

Sensasi pedas yang ditawarkan Makaroni Ngehe cukup menggugah selera dan diberi nama yang unik, seperti level ciwitbutina (pedas sedang), kepretpakendang (pedas), pitnahbulilis (pedas banget), dicuekin pak zaenal (pedas sedikit), atau kadadeuh bu omay (asin gurih).

Di Makaroni Ngehe, ada dua jenis olahan makaroni, yakni kering yang berarti digoreng dan basah yang proses pembuatannya direbus. "Kami punya ciri khas sendiri saat dikonsumsi ditambah dengan pilihan bumbu level pedasnya," ujar Agung kepada Republika, Jakarta, Senin (2/17).

Soal harga camilan pedas ini, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmatinya. Cukup dengan Rp 6.000, camilan pedas menantang sudah siap menjadi teman berbagai kegiatan.

Menurut Agus, selama ini selain macaroni pedas, ada pula menu-menu lain yang bisa dipilih pengunjung yang datang, seperti mi kering, makaroni basah, otak-otak, dan mi halus.

Nostalgia sekolah

Berbeda dengan makaroni, camilan yang satu ini bentuknya seperti alat kebersihan, yaitu batangan sapu lidi. Dengan ukuran panjang sekitar 25 sentimeter dengan bahan dasar tepung terigu dan telur, lidi-lidian adalah salah satu makanan ringan yang unik.

Comel Snack merupakan merek camilan khusus lidi-lidian. Industri rumahan ini dikelola oleh pasangan suami istri Didiet P Hutomo dan Dheasy F Arisandi.

Comel tersedia dalam 10 varian rasa, seperti rasa original, keju, keju pedas, pedas, pedas max, balado, barbeque, rumput laut, ayam bawang, dan black pepper.

"Yang membedakan rasanya bervariasi, bahan bakunya bikin sendiri, untuk bumbu handmade semuanya jadi bisa tahan empat-lima bulan. Camilan ini juga renyah dan dikemas secara menarik dan higienis," ujar Didiet kepada Republika.

Usaha camilan yang dirintis sejak 2014 lalu ini cukup membuahkan hasil. Setiap bulannya, Didiet bersama sang istri bisa meraup keuntungan hingga Rp 20 juta per bulan.

Harga yang ditawarkan Comel Snack untuk setiap lidi-lidian juga tergolong murah, yaitu hanya Rp 15 ribu per buah. Menurut Didiet, awalnya Comel hanya memiliki modal awal sekitar Rp 7 juta. "Sekarang kami punya 50 reseller," ujarnya.

***

Trik Pengiriman yang Aman

Terjun ke dunia bisnis memang asyik. Namun, kerasnya persaingan di dunia usaha kadang memaksa para pelakunya untuk berpikir keras tentang bagaimana menghasilkan kualitas produk yang baik dengan harga rasional, serta cara untuk terus menggaet pelanggan.

Menarik pelanggan bisa dilakukan dengan mengemas produk sebaik-baiknya. Sama seperti pepatah, "berawal dari mata lalu turun ke hati," pelanggan biasanya akan jatuh cinta pada produk jika tampilannya menarik.

Oleh karena itu, penjual pun harus pintar-pintar mencari cara membungkus produk tanpa perlu menambah biaya produksi yang akhirnya akan menaikkan harga. Menurut penjual camilan Zaira asal Tasikmalaya, kemasan produk yang ia usung biasanya dilapisi kardus yang dihiasnya sendiri. "Pakai dus, tetapi tergantung banyaknya pemesannya. Kalau sedikit pakai kardus dari kurirnya," ungkap Zaira.

Hal senada dilakukan Didiet, penjual camilan Comel Snack. Dia cukup kreatif dan efisien untuk membuat tampilan produknya beda dari yang lain. Sehingga, langkah ini akan menjadikan barang dagangan lebih menarik perhatian orang saat terpajang di rak dagangan. "Kita pakainya tabung untuk setiap kemasan. Dulu pernah pakai paper saat awal produksi, tapi karena banyak pemesanan kita beralih tabung plastik," ujar Didiet.

Menurutnya, camilan lidi-lidian yang Comel Snack tawarkan bahkan sudah berhasil dikirim dengan aman hingga ke Australia. Agar camilan tidak sampai rusak ketika tiba di tangan pembeli, Didiet membungkus pesanan dengan kardus dan bubble wrap agar camilannya mampu bertahan dari guncangan selama masa pengiriman.  ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement