oleh:Dyah Ratna Meta Novia/Rr Leany Sulistyawati/ahmad baraas/antara --Sebanyak tiga SMA Negri di Yogyakarta raih sepuluh besar hasil UN tertinggi.
JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, tahun ini tak ada daerah yang dominan meraih prestasi hasil ujian nasional (UN). “Saya lihat sebaran prestasi anak tidak didominasi satu wilayah tertentu. Anak yang di Jakarta ada juga yang tidak lulus UN, jadi tidak berarti daerah tertentu anaknya lebih pintar dari pada daerah lain,” ujar Nuh, Selasa (20/5).
Jawa Timur, Nuh mengungkapkan, beberapa waktu lalu yang diisukan banyak kebocoran soal, ternyata hasil UN pun tidak menggembirakan. Jawa Timur bahkan tidak termasuk dalam peringkat 10 besar nilai UN tertinggi. Menurutnya, jika ada kunci soal yang bocor, harusnya nilai siswa di provinsi ini bagus-bagus sekali. “Namun ternyata tidak makanya isu ada kunci jawaban bocor itu bisa dipatahkan,” katanya.
Bahkan, kata Nuh, Lamongan yang diduga menjadi tempat sindikat penjualan kunci jawaban nilainya pun tidak terlihat bagus. Nuh mengatakan nilai UN siswa di Lamongan tidak tinggi dan biasa-biasa saja.
UN tahun ini tercatat ada tiga siswa SMAN 1 Yogyakarta yang meraih 10 besar perolehan hasil UN tertinggi, baik jurusan IPA maupun IPS. Nilai tertinggi UN sendiri, yaitu 9,7. Nuh mengatakan, tahun 2014 Bali masih mendudukkan satu siswanya dalam peringkat 10 besar peraih nilai UN tertinggi. Siswa SMAN 4 Denpasar itu, kata Nuh, berasal dari kelompok ujian IPS.
Tahun lalu, Bali menjadi provinsi terbanyak yang siswanya meraih nilai UN tertinggi. “Tahun lalu mereka yang menjuarai,” ujar Nuh.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdikpora Provinsi Bali Tjok Istri Agung (TIA) Kusumawardhani menegaskan, ia belum mendapat informasi mengenai hasil secara nasional. Biasanya, kata TIA, menjelang pengumuman hasil UN, ia diundang ke Jakarta dan diberi informasi bila ada siswa Bali yang memperoleh hasil UN terbaik. Namun, kali ini memang tidak ada informasi mengenai hal itu.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Jatim) Akhmad Sukardi mengatakan, hasil UN tahun ini akan menjadi bahan evaluasi jajaran Diknas di Jatim. Ia mengatakan, perlu ada langkah perbaikan agar Jatim bisa masuk kembali 25 besar peraih nilai UN tertinggi, seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kalau tahun ini tidak masuk rangking 25 besar, ya bisa diraih di tahun depan,” katanya.
Salah satu daerah yang siswanya cukup banyak tidak lulus UN, yakni Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu 785 orang. Menanggapi hal itu, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Herlini Amran, mengatakan, Aceh kemungkinan belum siap menghadapi UN. Apalagi, daerah itu baru melakukan pemulihan dari bencana tsunami.
“Infrastruktur pendidikan di Aceh kurang memadai. Berbeda dengan Yogyakarta dan Bali yang infrastruktur pendidikannya sudah baik dan maju,” ujar Herlini.
Menurutnya, UN masih menjadi momok pendidikan nasional walaupun Kemendikbud telah menegaskan UN bukan lagi alat seleksi utama yang menentukan kelulusan siswa. Namun, rumusan kelulusan hingga saat ini masih bermasalah.
Ia mengatakan, sekolah-sekolah yang fasilitas kegiatan belajar mengajar dan gurunya belum memadai, harusnya mendapat perhatian khusus. Harus ada pertimbangan khusus untuk menentukan nilai kelulusan.
Kasus di Aceh yang siswanya terbanyak tidak lulus, ia mengungkapkan, menunjukkan pemerintah harus membenahi secara mendasar pendidikan dengan memperbaiki mutu guru.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan, pemberian bobot penilaian pada UN merugikan dunia pendidikan. Menurutnya, harus ada perbaikan UN sebagai sistem penilaian secara serius. “Sebab, menurut hasil pengkajian, UN tidak berdampak pada peningkatan mutu pendidikan,” kata Sulistiyo. ed:andi nur aminah
***
Sekolah dengan Nilai UN Tertinggi
Program IPA:
1. SMA Kanisius Jakarta
2. SMAN 2 Bandung
3. SMAN 1 Yogyakarta
4. SMAN 39 Jakarta
5. SMAN 1 Pekalongan, Jawa Tengah
6. SMAN 1 Denpasar
7. SMAN 1 Medan
8. SMAN 2 Bandung
9. SMAN 2 Medan
10. SMA Kristen Ipeka Sunter, Jakarta
11. SMA Swasta Sutomo, Medan
Program IPS:
1. SMAN 1 Yogyakarta
2. SMAN 8 Yogyakarta
3. SMAN 1 Matauli Pandan, Sumatra Utara
4. SMA Santa Ursula BSD
5. SMAN 4 Denpasar
6. SMAN 1 Kudus
7. SMAN 1 Depok, Jabar
8. SMAN 1 Magelang
9. SMAN 3 Yogyakarta
10. SMAN 28 Jakarta
Nilai rata-rata peserta UN : 6,12
Nilai tertinggi : 9,7
Nilai terendah : 1,08
Sumber : Kemendikbud