Rabu 23 Jul 2014 15:30 WIB

Laba BRI Tumbuh 17,1 Persen

Red:

JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraup laba sebesar Rp 11,72 triliun pada semester pertama 2014. Angka tersebut tumbuh 17,11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,01 triliun.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Suprajarto menyatakan, pencapaian laba bersih tersebut merupakan hal yang sangat positif di tengah kondisi politik dan ekonomi domestik yang kurang kondusif. Solidnya kinerja perseroan, lanjutnya, tecermin dari pertumbuhan kredit BRI yang mencapai 17,19 persen, dari Rp 391,77 triliun pada Juni 2013 menjadi Rp 459,13 triliun.

"Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian dengan tingat rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) tetap dapat terjaga pada posisi 0,57 persen," ujarnya, Selasa (22/7). Sementara itu, dari sisi pendanaan, BRI juga berhasil menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 488,45 triliun atau tumbuh 11,27 persen.

Adapun kontribusi sumber dana murah tetap dijaga pada level 57,3 persen. Sedangkan, pertumbuhan tabungan mencapai 14,49 persen dibandingkan pertumbuhan industri sebesar 10,12 persen. Konsistensi BRI dalam mempertahankan pertumbuhan bisnisnya juga tecermin dari capaian pendapatan jasa (fee based income) yang meningkat sebesar 20,8 persen.

Pertumbuhan fee based income tertinggi berasal dari transaksi e-banking sebesar 55,9 persen. Porsinya juga naik dari 12,5 persen menjadi 16,1 persen. Peningkatan kinerja e-banking didukung peningkatan jumlah pengguna, nilai transaksi, dan volume transaksi di ATM, SMS Banking, dan Internet Banking BRI.

Pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 45,6 persen menjadi 27,3 juta dengan jumlah transaksi naik 34,7 persen menjadi 693,2 juta. Sementara, volume transaksi ATM BRI naik 63,6 persen menjadi Rp 453,9 triliun.

Sedangkan, jumlah pengguna SMS Banking tercatat sebesar 7,46 juta atau meningkat 74,2 persen dengan transaksi tumbuh 76,5 persen menjadi 61,6 juta. Volume transaksinya tercatat Rp 30,4 triliun, meningkat 295,1 persen.

Sementara jumlah pengguna internet banking BRI naik 156,7 persen menjadi 1,64 juta dan transaksinya  naik 123,8 persen menjadi 22,8 juta. Untuk volume transaksi internet banking, BRI mencatatkan kenaikan 247,2 persen menjadi Rp 25,7 triliun.

Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni pun mengatakan, perolehan laba tak lepas dari angka margin bunga bersih (NIM) yang terjaga. Pada triwulan II 2014, BRI dapat menjaga laba pada 8,93 persen. Angka ini meningkat dibandingkan NIM pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 8,08 persen.

NIM BRI justru meningkat di tengah kenaikan suku bunga. "Faktor penyebabnya adalah rasio kredit terhadap simpanan (LDR) yang cukup tinggi," ujarnya. LDR BRI pada triwulan II 2014 tercatat 94 persen, meningkat dibandingkan LDR pada triwulan II 2013 yang sebesar 89,25 persen.

Baiquni mengatakan, hampir semua aktiva produktif ditempatkan di kredit sehingga memberikan bunga yang tinggi. BRI sebelumnya telah menyesuaikan suku bunga kredit di semua segmen, kecuali segmen mikro. Kenaikan bunga kredit berkisar pada 50-150 basis poin (bps).

Kenaikan NIM juga disebabkan oleh pertumbuhan kredit mikro yang lebih tinggi dari total kredit. Pertumbuhan kredit mikro pada triwulan II 2014 sebesar 18,1 persen menjadi Rp 144,2 triliun. n red: satya festiani ed: fitria andayani

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement