Rabu 06 Aug 2014 12:00 WIB

Tarif Elpiji 12 Kg akan Naik

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA — Konsumsi masyarakat kelas menengah bakal bertambah. Ini karena PT Pertamina (Persero) akan menaikkan tarif elpiji (LPG) 12 kilogram (kg). Jadwal kenaikan paling lambat akan terealisasi pada September 2014.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengatakan, pihaknya sudah membicarakan kenaikan tarif tersebut kepada pemerintah. "Kenaikan akan dilakukan antara Agustus atau September," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (5/8).

Menurut Hanung, tarif kenaikan elpiji 12 kg belum ditentukan. Hingga kini, pihaknya masih mengkaji besaran kenaikan tersebut.

Sedangkan, Menteri ESDM Jero Wacik meminta kenaikan harga elpiji 12 kg tidak terlalu tinggi. "Jangan membuat kebijakan yang merugikan rakyat miskin," ujar menteri asal Partai Demokrat ini.

Sebelumnya, BUMN migas tersebut sudah menaikkan tarif elpiji 12 kg pada 7 Januari 2014 sebesar Rp 1.000 per kg. Pertamina mengaku merugi triliunan rupiah pada sektor penjualan elpiji 12 kg.

Selain itu, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Suharyanto, menilai bahwa pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) harus dilakukan. Hal ini agar pertumbuhan ekonomi terjaga, salah satunya menekan impor migas. "Pemerintahan siapa pun harus melakukan pengurangan subsidi. Kalau tidak, nanti beban semakin berat," katanya di kantor BPS, Selasa (5/8).

Pemerintah memiliki tiga opsi mengurangai subsidi BBM. Penurunan subsidi BBM itu diharapkan bisa menyisakan anggaran untuk mendanai proyek lain, seperti pembangunan infrastruktur serta pembenahan akses pendidikan dan kesehatan.

Berdasarkan data BPS, PDB Indoensia semester I 2014 naik 5,17 persen dibandingkan semester I 2013. Ini terjadi pada semua sektor, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang turun 0,21 persen.

Suharyanto memprediksi Indonesia bisa mengejar pertumbuhan sebesar 5,2-5,3 persen hingga akhir tahun. Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun-tahun sebelumnya cenderung naik.

Pada kuartal II pertumbuhan ekonomi tercatat 5,12 persen. BI selama ini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun sebesar 5,5 hingga 5,9 persen.  n red: aldian wahyu ramadhan, meiliani fauziah ed: zaky al hamzah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement