Jumat 26 Sep 2014 13:00 WIB

Investor Makin Percaya

Red:

JAKARTA — Kepercayaan investor mengenai investasi di Indonesia meningkat. Kepercayaan tersebut didorong oleh sentimen positif yang terjadi di Indonesia. Hal itu terlihat dari hasil survei Manulife Investor Sentiment Index.

Berdasarkan survei tersebut, sentimen positif terhadap investasi di Indonesia meningkat sembilan poin menjadi 57 poin. Indonesia merupakan negara kedua paling optimistis setelah Filipina serta jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Asia yang hanya 24 poin.

Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Putut E Andanawarih mengatakan, peningkatan tertinggi terlihat pada investasi di saham dan pendapatan tetap.  "Angka saham mengalami kenaikan tertinggi karena latar belakang ekonomi memengaruhi sentimen investor," ujar Putut dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/9).

Hasil survei memperlihatkan selama kuartal II 2014, pasar saham naik dua persen dan obligasi naik satu persen. Selain itu, kondisi makroekonomi Indonesia juga sudah membaik  dibandingkan tahun sebelumnya. Inflasi sudah mulai normal. Defisit neraca perdagangan serta transaksi berjalan juga dapat ditekan.

Putut mengatakan, iklim investasi yang baik memberikan dampak positif terhadap investor. Positifnya investor melihat investasi di Indonesia, menurutnya, juga terlihat dari aliran dana masuk.

Pada kuartal II 2014 tercatat sebesar Rp 20 triliun dana asing masuk ke pasar saham serta Rp 43 triliun dana asing masuk ke pasar obligasi. "Ada korelasi sentimen dari investor dengan  pergerakan saham obligasi dan saham. Kalau sentimen positif, pasar juga positif," katanya.

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memprediksi investasi swasta di Indonesia akan membaik pada 2015. ADB memperkirakan pinjaman investasi akan tetap tumbuh tinggi sebesar 30 persen meskipun kebijakan moneter diperketat.

Membaiknya investasi swasta ini, menurut ADB, juga didorong oleh pemilihan presiden yang berjalan lancar. Pemerintahan baru diharapkan bisa mereformasi kebijakan ekonomi.

"Pelaku pasar menyoroti betul pemerintah baru Indonesia," ujar Deputy Country Director ADB untuk Indonesia, Edimon Ginting, kepada pers di Jakarta, Kamis (25/9). rep:satya festiani/meiliani fauziah ed: nidia zuraya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement