JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meyakini, inflasi pada awal tahun ini akan tetap stabil sesuai target meskipun ada kenaikan dari komponen harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices). Sebab, inflasi dari harga pangan akan dijaga agar tetap rendah.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, adanya pencabutan subsidi tarif dasar listrik (TDL) untuk 900 volt ampere (VA) dan elpiji tabung tiga kilogram (kg) hanya berpengaruh kecil terhadap inflasi. Secara keseluruhan, komponen administered prices hanya memiliki bobot sebesar 18 persen.
"Secara keseluruhan, bobot dari administered prices dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) itu sekitar 18 persen, TDL sama elpiji relatif rendah, tidak lebih dari lima persen," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (6/1).
Apabila dimasukkan dalam perhitungan, kata Perry, pencabutan subsidi dari kedua komponen tersebut akan menaikkan inflasi hingga 4,6 persen selama 2017. Tapi, Perry menilai, dampak atau second round effect yang ditimbulkan relatif tidak signifikan. Lantaran, permintaan masih di bawah kapasitas produksi nasional.
Untuk itu, bank sentral akan mengantisipasi adanya kenaikan inflasi administered price ini dengan terus berkoordinasi bersama pemerintah. Guna menekan inflasi agar tetap terjaga rendah, BI akan berusaha menekan inflasi di.komponen harga pangan bergejolak (volatile food).
"Kalau harga pangannya dikendalikan, IHK secara keseluruhan akan terkendali. Tapi, secara keseluruhan kita ingin pastikan dampak kenaikan inflasi administered prices akan bersifat temporer," ujar Perry.
BI menargetkan, inflasi akan terjaga di target empat plus minus satu persen atau kisaran tiga sampai lima persen pada 2017. Setelah pada 2016 inflasi tahunan sebesar 3,02 persen year on year (yoy).
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menegaskan, ruang perbaikan inflasi ada di harga pangan strategis. Komoditas holtikultura yang memberi tekanan pada November, tapi pada Desember 2016 lalu bisa ditekan.
"Kita harapkan, secara umum volatile food bisa dikendalikan, sehingga kalau ada peningkatan di administered prices bisa membuat inflasi sesuai target. Tadinya, saya khawatir harga STNK itu akan menekan inflasi, tapi ternyata sudah diklarifikasi bahwa bukan pajak STNK yang naik. Jadi, itu tidak khawatir dengan itu," kata Agus.
Untuk menekan harga pangan agar tetap terkendali, BI akan segera meluncurkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategi pada Januari ini. Sistem ini bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah akan memonitor inflasi di 82 kota.
Analis Riset Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, inflasi pada kuartal 1 2017 diperkirakan mulai naik ke kisaran 3,30 persen yoy merespons kenaikan tarif listrik 900 VA akibat pencabutan subsidi listrik.
"Keengganan pemerintah untuk menaikkan harga BBM (Premium dan solar) serta tarif listrik nonsubsidi di kuartal 1 2017 bisa mencegah kenaikan drastis inflasi," ujar Rangga. rep: Idealisa Masyrafina, ed: Citra Listya Rini