Senin 01 Sep 2014 13:00 WIB

Ekonomi Biru dan Pembangunan

Red:

Menteri Kelautan RI Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, menteri-menteri kelautan di negara-negara di kawasan Asia-Pasifik menyepakati untuk menitikberatkan kerja sama dengan fokus utama pada pengembangan konsep 'Blue Economy' (ekonomi biru).

"Para Menteri Kelautan beserta pejabat terkait yang mewakili 21 negara Asia-Pasifik menyepakati ekonomi birusebagai fokus utama kerja sama kemitraan antarnegara anggota APEC," kata Sharif Cicip Sutardjo dalam rilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/8).

Menurut Sharif, para menteri kelautan terkait yang hadir dalam pembacaan Deklarasi Xiamen hasil Pertemuan Tingkat Menteri Kelautan APEC Keempat di Xiamen, Cina, Kamis (28/8), membentuk kemitraan yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, inklusif, dan saling menguntungkan melalui kerja sama kelautan.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI memaparkan, tiga bidang kerja sama yang menjadi prioritas, antara lain, konservasi ekosistem laut dan pesisir serta ketahanan terhadap bencana alam, peran laut terhadap keamanan pangan dan perdagangan yang berhubungan dengan pangan, serta mengembangkan teknologi dan inovasi.

"Kesepakatan dalam Deklarasi Xianmen ini akan dijalankan dengan menerapkan komitmen sebelumnya dan berfokus pada upaya kolaborasi dan tindakan terpadu," ujarnya.

Ia mengemukakan, setiap negara anggota sepakat bahwa terdapat hubungan potensial antara konsep ekonomi biru dengan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi secara khusus.

Ekonomi Biru, ujar dia, juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan upaya konservasi laut dan pesisir, pengembangan inovatif, serta reformasi dan pertumbuhan ekonomi yang merupakan tiga prioritas APEC 2014.

"Kami menyerukan kerja sama ekonomi biru di kawasan Asia-Pasifik dan menegaskan kembali dukungan kuat kami untuk mengambil tindakan dalam mempromosikan konektivitas dan komunikasi di antara anggota APEC untuk memfasilitasi arus barang, jasa, perdagangan, dan investasi," tutur Sharif.

Selanjutnya, melalui kesepakatan tersebut setiap anggota APEC didorong untuk meningkatkan kebijakan dan dukungan kelembagaan dalam pengelolaan berbasis ekosistem, pemanfaatan insentif ekonomi, dan instrumen berbasis pasar yang sesuai untuk menciptakan efisiensi dan memaksimalkan hasil ekonomi yang berkelanjutan.

Menteri Kelautan dan Perikanan menuturkan, di Indonesia telah terbentuk suatu kebijakan pengelolaan laut dengan berpedoman pada prinsip pembangunan berkelanjutan yang disebut ekonomi biru yang menekankan pentingnya pengelolaan laut berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi kemakmuran masyarakat.

Sebelumnya, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menyatakan, pelaku perikanan, seperti nelayan dan pembudi daya berskala kecil masih belum siap menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

antara ed: irwan kelana

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement